Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Zona Merah Krukut, Dapur Umum Micro Lockdown Wujud Saling Dukung Warga di Tengah Badai Covid-19

Kompas.com - 17/01/2022, 09:34 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari satu kasus Covid-19 varian omicron yang terungkap, dan 88 kasus Covid-19. Kini warga Krukut harus dibayang-bayangi paparan virus tersebut, yang bisa saja sudah berada di balik punggung mereka.

Rasanya tak ada pilihan lain bagi warga Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, selain harus saling mendukung satu sama lain.

Khususnya warga RW 02 Krukut, yang tengah mematuhi aturan karantina wilayah. Kini mereka berada di satu kapal perjuangan yang sama. Berusaha keras agar tetap sehat, sembari mendayung bersama, menerjang badai Covid-19 yang dapat menenggelamkan siapa saja.

Baca juga: 1.026 Warga Krukut Sudah Dites PCR, 67 Orang di Antaranya Positif Covid-19

Bentuk saling dukung itu terlihat dari dua dapur umum yang terletak di Kantor Kelurahan Krukut dan di dalam area karantina itu sendiri.

Lurah Krukut Ilham Nurkarin mengatakan Dapur Umum di dalam area karantina, didukung oleh pihak Polsek Tamansari, sedangkan di Kantor Kelurahan didukung secara swadaya.

"Secara bergantian menyuplai makanan untuk warga yang membutuhkan. Kalau Dapur Umum di Kantor Kelurahan itu swadaya, sumbangan dari aparat sipil negara (ASN), ada juga yang dari warga," kata Ilham saat dikonfirmasi, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Cerita Kurir Bingung dan Takut Antar Paket ke Warga di Lokasi Micro Lockdown Krukut

Selain didanai dari sumbangan swadaya, keperluan konsumsi warga juga ditangani secara swadaya oleh petugas Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Krukut.

"Kalau tim masaknya dari petugas PKK Krukut, jumlahnya ada lima orang," kata Ilham.

Sementara itu, di sebuah warung kecil di ujung area karantina di Jalan Krukut Pasar. Atau lebih tepatnya berjarak 7 meter dari pos pembatas wilayah karantina mikro atau micro lockdown.

Di bagian depan Warung itu bertuliskan "Dapur Umum Mikro Lockdown", seraya mengungkapkan pada setiap orang yang melintas.

Salah satu juru masak di warung tersebut, Ipah (50), mengatakan bahwa ia dan sejumlah rekannya memasak untuk para warga yang membutuhkan.

"Jadi ini dapur umum buat yang kena musibah. Jadi kami masak di sini, lalu makanannya kami bungkus dengan boks, lalu diantar ke lokasi oleh petugas," kata Ipah beberapa waktu lalu.

Ipah menceritakan, dia dan rekannya telah memasak 100 boks makanan dengan menu nasi, ayam goreng, sayur capcay dan tempe, serta sambal. Makanan itu terlihat dibungkus rapi dalam sebuah boks berwarna putih dan ditutup rapat.

Untuk warga yang membutuhkan

Ilham mengatakan, bantuan konsumsi berupa makanan matang tersebut hanya tersedia sekitar 100 boks makanan saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com