Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laju Kenaikan Jumlah Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Terlalu Cepat

Kompas.com - 18/01/2022, 10:01 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 semakin merebak, keadaan seketika memburuk. Varian Omicron diyakini menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19.

Perburukan situasi tersebut ditandai dengan adanya peningkatan jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet.

Dari hari ke hari, minggu ke minggu, jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet terus bertambah.

Sebelumnya, Kompas.com pernah mewartakan bahwa jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet kian melonjak.

Baca juga: RSDC Wisma Atlet Siapkan Tower Isolasi untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Pada 7 Januari 2022 terdapat 1.422 pasien Covid-19 yang dirawat dan 31 orang diizinkan pulang. Namun, jumlah pasien yang dirawat justru bertambah 149 orang hanya dalam 1x24 jam. Padahal, sehari sebelumnya jumlah pasien masih di angka 1.304.

"Bertambah, kemarin (6/1/2022) itu baru 1.304," kata Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Kolonel dr Mintoro Sumego, Jumat (7/1/2022).

Selang lima hari kemudian, pada 12 Januari 2022, jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet mengalami kenaikan dari catatan sebelumnya.

Pada 12 Januari 2022, berjumlah 2.160 pasien Covid-19. Jumlah tersebut terbagi menjadi kategori pasien isolasi dan karantina.

Baca juga: UPDATE 12 Januari: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Bertambah 185 Orang dalam Sehari

"Bertambah, kemarin (11/1/2022) itu baru 1.975 dan pasien yang sembuh diizinkan pulang berjumlah 25 orang," ujar Mintoro.

Sedangkan per Senin 17 Januari 2022, jumlah pasien kian melonjak menjadi 2.535 orang. Artinya, jarak waktu lima hari dari 12 Januari 2022 ke 17 Januari 2022 jumlah pasien bertambah menjadi 375 pasien.

Mintoro mengatakan, tren kenaikan jumlah pasien Covid-19 ini mulai awal Desember 2021 sampai Januari 2022 mengalami kenaikan.

"Awal Desember 2021 masih 112 pasien, sekarang sudah 2.000-an pasien," ujar Mintoro.

Baca juga: UPDATE 17 Januari: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Bertambah Jadi 2.535 orang

Meski mengalami kenaikan jumlah pasien, pihak RSDC Wisma Atlet telah mengantisipasi hal tersebut dengan penambahan satu tower untuk rawat isolasi. Sehingga, ketersediaan kamar di RSDC Wisma Atlet yang banyak belum terisi.

Saat ini keterisian ruangan isolasi di RSDC Wisma Atlet telah mencapai 43 persen.

"Masih ada kapasitas ruangan yang tidak terisi. Kita di sini total ada 5.939 tempat tidur," ungkap Mintoro.

Mintoro mengungkapkan, sebanyak 87 persen pasien di RSDC Wisma Atlet merupakan repatriasi atau WNI yang positif Covid-19 setelah kembali dari luar negeri.

Mintoro menambahkan bahwa para pasien terpapar Covid-19 sebagian besar setelah pulang dari lima negara, yaitu Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com