TANGERANG, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen siswa di Kota Tangerang menuai polemik lantaran dihantui dengan penyebaran varian Omicron.
Tak hanya itu, kasus Covid-19 di wilayah tersebut juga sedang meningkat cukup drastis belakangan ini.
Berikut rangkuman berita soal penerapan PTM 100 persen di Kota Tangerang:
Disarankan ditunda
Epidemiolog dari FKM UI Tri Yunis Miko menyoroti soal pemberlakuan PTM 100 persen di Kota Tangerang.
Sebagaimana diketahui, PTM berkapasitas 100 persen di Kota Tangerang sudah diterapkan sejak 3 Januari 2022 dan masih berlangsung hingga Senin (17/1/2022).
Baca juga: Epidemiolog Sarankan PTM 100 Persen di Kota Tangerang Ditunda demi Keselamatan Masyarakat
Tri menduga, Pemkot Tangerang tetap menerapkan PTM 100 persen berdasarkan arahan surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan PTM 100 persen memang didasari oleh SKB 4 Menteri.
"Pemkot Tangerang ya takut dengan SKB 4 Menteri, mungkin. Sama dengan Jakarta," ucapnya, Senin (17/1/2022).
Namun, lanjut dia, Pemkot Bekasi dan Pemkot Depok mampu menunda PTM 100 persen dengan alasan meningkatnya kasus Corona varian Omnicron.
Tri menegaskan, seharusnya Pemkot Tangerang juga dapat menunda PTM 100 persen seperti Pemkot Depok dan Pemkot Bekasi.
Di sisi lain, Tri mengakui bahwa SKB 4 Menteri soal PTM 100 persen memang kebijakan yang bermasalah.
Lantaran adanya SKB, pemerintah provinsi/kota/kabupaten mengalami kesulitan untuk menyesuaikan kapasitas PTM di masing-masing wilayah.
Insiaitif menurunkan kapasitas PTM atau menunggu SKB baru soal PTM, Tri kembali menegaskan bahwa Pemkot Tangerang harus menunda PTM 100 persen.
Tunda demi rakyat