JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 varian Omicron di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet sebanyak 517 pasien.
Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel dr Mintoro Sumego menyebutkan, sejauh ini tidak ada angka kematian dari pasien Covid-19 varian omicron.
Per Kamis (20/1/2022) pasien Covid-19 varian omicron mencapai 517 pasien, sebanyak 491 pasien sudah pulang dan yang masih dirawat ada 26 pasien.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Hampir 3.000, RSDC Wisma Atlet Minta Tambahan Tenaga Kesehatan
Mintoro mengatakan, gejala yang dimiliki oleh pasien Covid-19 varian omicron lebih ringan dibandingkan dengan varian lainnya.
"Untuk tingkat kesembuhan kurang lebih sama dengan jenis lain. Hanya saja gejala omicron lebih ringan daripada varian delta," kata Mintoro saat ditemui di RSDC Wisma Atlet, Kamis (20/1/2022).
Hal ini terbukti tidak adanya angka kematian pada pasien yang terpapar Covid-19 varian omicron.
"Mulai bulan Desember 2021 omicron pertama kali disini tidak ada, kalau delta bulan Juni lalu kan tinggi tingkat kematiannya," ujarnya.
Sementara itu, ia menambahkan bahwa cara penyebaran virus Covid-19 varian omicron lebih cepat dibanding varian yang lain.
Baca juga: UPDATE 20 Januari: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Bertambah Jadi 2.636 Orang
Dari jumlah pasien omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet, sebanyak 203 pasien tanpa gejala, sedangkan 314 pasien dengan gejala ringan.
Mintoro menuturkan, tidak ada perbedaan perlakuan terhadap pasien omicron dan jenis lainnya.
"Kita merawat berdasarkan dari gejala yang dirasakan oleh masing-masing pasien," ungkap dia.
Sementara itu saat ini pasien yang terpapar Covid-19 jenis omicron dipisah towernya dengan pasien jenis lain. Pasien jenis omicron diisolasi pada tower 5 lantai 10 keatas.
"Untuk mencegah transmisi omicron ke pasien lainnya yang tidak terjangkit omicron," terang Mintoro.
Baca juga: Kian Melesatnya Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Usai Omicron Ditemukan di Jakarta
Mintoro meminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan 3M dan 3T.
"Jangan panik, tetap waspada, jangan hindari karantina, dan segera vaksin," tutup Mintoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.