JAKARTA, KOMPAS.com - Percobaan pembongkaran trotoar di Jalan RS Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan, menarik perhatian publik.
Bukan hanya karena perbuatan tersebut melanggar hukum, tetapi diduga pula ada keterlibatan oknum pegawai negeri sipil (PNS) dalam pembongkaran tersebut.
Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai pembongkaran trotoar tersebut di sini:
Lurah Cipete Selatan Fuad Hasan mengatakan trotoar tersebut rencananya dibongkar untuk jalan keluar masuk kendaraan ke sebuah ruko. Namun, pihaknya tidak pernah memberikan izin untuk tindakan tersebut.
"Informasi yang di dapat trotoarnya mau dibongkar sedikit untuk keluar masuk roda empat atau mobil," ujar Fuad, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Mahasiswa UI Tertabrak KRL di Pocin, Petugas: Sudah Diteriaki Awas Ada Kereta, Dia Enggak Dengar
Ia menjelaskan, upaya pembongkaran trotoar itu terjadi pada Jumat (15/1/2022) malam. Namun, pembongkaran berhasil digagalkan.
Pihak Kelurahan Cipete Selatan telah memperingati pemilik ruko tersebut.
"Sudah kita tegur pemiliknya, untuk kasusnya ini sudah ditangani oleh Satgas Bina Marga," beber Fuad.
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Cipete Selatan sebelumnya menginterogasi sejumlah pekerja yang hendak membongkar trotoar tersebut.
"Saat dimintai keterangan, pekerja mengaku disuruh seseorang (bongkar trotoar)," kata Rico, seorang anggota FKDM, Selasa.
FKDM meminta pemilik ruko untuk datang saat interogasi berlangsung. Namun, pemilik ruko tersebut malah digantikan oleh seseorang berinisial T.
Baca juga: Kronologi Mahasiswi UI Tertabrak KRL di Pondok Cina, Tak Respons Saat Dilarang Menyeberang
Setelah melakukan interogasi terhadap T, ditemukan fakta bahwa T merupakan PNS di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Selatan.
"Saat ditanya-tanya, dia merupakan orang Suku Dinas Bina Marga. Saat diminta menunjukan (izin) pembongkaran, tahunya belum diurus," kata Rico.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Selatan, Heru Suwondo, membantah isu soal adanya keterlibatan anak buahnya dalam upaya pembongkaran trotoar.
"Tidak ada PNS di Sudin Bina Marga Jakarta Selatan yang terlibat pembongkaran trotoar," kata Heru.