JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus meninggal dunia akibat Covid-19 mengalami kenaikan signifikan pada Minggu (23/1/2022). Tercatat, sebanyak enam orang yang terkonfirmasi Covid-19 dinyatakan meninggal dunia.
Kasus meninggalnya enam pasien Covid-19 ini merupakan angka kematian tertinggi sejak Covid-19 varian Omicron di Jakarta ditemukan pada 16 Desember 2021.
Baca juga: 2 Pasien Omicron Meninggal Dunia, Dinkes DKI: Kita Tidak Boleh Anggap Enteng
Dilansir dari corona.jakarta.go.id, kasus pasien Covid-19 meninggal dunia tercatat tidak pernah terjadi lebih dari dua kasus sepanjang Omicron ditemukan.
Pada 20 Desember 2021, kasus pasien Covid-19 meninggal dunia tercatat hanya satu orang.
Tertinggi tercatat pada 29 Desember 2021, ada dua orang terpapar Covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Berselang sehari, pada 31 Desember 2021, kasus kematian kembali terjadi satu pasien saja.
Pada 5 Januari 2022, kematian pasien Covid-19 kembali terjadi satu orang, kemudian 11 dan 14 Januari masing-masing satu orang.
Pada Sabtu (22/1/2022), Kementerian Kesehatan resmi mengumumkan dua orang pasien Covid-19 terkonfirmasi varian Omicron meninggal dunia.
Baca juga: Minta Masyarakat Waspada Penularan Omicron, Wagub DKI: Tidak Boleh Anggap Enteng
Sehari setelahnya, DKI Jakarta membeberkan data enam orang pasien Covid-19 meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, kasus fatal Covid-19 varian Omicron tersebut tak bisa dianggap remeh.
Meski saat ini yang terkonfirmasi meninggal dunia hanya dua orang akibat Omicron, virus yang pertama kali ditemuka di Afrika Selatan itu harus tetap diwaspadai.
"Adanya kasus meninggal pada Covid-19 dengan varian Omicron, menunjukkan kita tidak boleh menganggap enteng Omicron, apalagi pada kelompok rentan," kata Dwi.
Untuk memproteksi diri dari Omicron, Dwi mengatakan, langkah yang harus diambil sama dengan pencegahan varian lain.
Begitu juga langkah yang harus diambil oleh Pemprov DKI Jakarta yaitu memasifkan kembali 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment.
Baca juga: Kasus Omicron di Jakarta Kian Melonjak, Puncaknya Diprediksi Maret 2022
"Termasuk masive tracing dan tes untuk kontak erat kasus Covid," kata Dwi.
Keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan pasien Covid-19 di Jakarta berbanding lurus dengan penyebaran Covid-19 varian Omicron di Jakarta.