Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa dan Guru Terpapar Covid-19, SMAN 86 Jakarta Hentikan PTM

Kompas.com - 25/01/2022, 16:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas Negeri 86 (SMAN 86) yang berlokasi di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, telah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM).

Proses PTM dihentikan sejak tiga siswa dan dua guru di sekolah itu terkonfirmasi positif Covid-19 pada pekan lalu.

Kepala SMAN 86 Sunaryo mengatakan, proses PTM dihentikan sejak Senin (24/1/2022) hingga lima hari ke depan. Adapun proses pembelajaran kembali dilakukan secara daring.

Baca juga: Satu Siswanya Terpapar Covid-19, SMPN 137 Jakarta Hentikan PTM

"Tapi tetap kondisi sekolah selama lima hari ke depan, mulai dari hari Senin sampai Jumat. Kami melakukan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah," ujar Sunaryo saat dikonfirmasi, Selasa.

Menurut Sunaryo, penghentian sementara kegiatan PTM setelah sebelumnya pihak sekolah koordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan wilayah 1 dan puskesmas.

Proses penghentian sementara PTM dilakukan seiring penanganan puskesmas dalam melacak kasus Covid-19 terhadap siswa dan guru.

Baca juga: SMAN 6 Jakarta Kembali Hentikan PTM Sementara akibat Temuan Kasus Covid-19

"PTM melalui BDR (belajar dari rumah) kami lakukan setelah rapat dengan tim manajemen, konsultasi dengan Sudin Pendidikan kemudian dan puskesmas," kata Sunaryo.

Sunaryo sebelumnya menjelaskan, dua murid yang terpapar Covid-19 merupakan siswa kelas XI IPA, satu di antaranya kelas X.

Kasus Covid-19 di SMAN 86 terdeteksi ketika salah satu orangtua siswa kelas XI meminta izin ke sekolah terkait anaknya yang tidak dapat mengikuti PTM, Senin (17/1/2022), karena ada satu keluarga terkonfirmasi.

"Saya sarankan anaknya tidak masuk sekolah dan melakukan swab PCR. Swab PCR pertama dan kedua negatif, dan ketiga baru positif," kata Sunaryo.

Tak lama berselang, dua guru dan dua siswa SMAN 86 yang melakukan swab PCR mandiri dinyatakan positif Covid-19.

Namun, Sunaryo belum dapat memastikan asal penularan Covid-19 yang dialami oleh ketiga siswa dan dua guru.

"Bisa jadi (klaster di luar sekolah). Kalau itu kan kita tidak bisa pastikan. Bisa jadi namanya lingkungan dan pergaulan kan bisa saja dari mana saja," kata Sunaryo.

Sunaryo juga tidak dapat memastikan siswa dan guru itu terpapar Covid-19 atau varian Omicron. Menurutnya untuk mengetahui itu membutuhkan keterangan dokter.

"Kalau itu saya tidak tahu karena belum ada analisis dari pihak puskesmas," kata Sunaryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com