Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak di Tangsel, PTM Masih 100 Persen di Saat WFO Dibatasi 50 Persen

Kompas.com - 27/01/2022, 07:37 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengakui bahwa kasus Covid-19 di Tangsel menunjukkan tren kenaikan belakangan ini.

"Penambahan kasus harian per kemarin 140-an kurang lebih, total kumulatif sampai dengan kemarin yang terpapar Covid-19 sudah 800 lebih, kecenderungannya naik terus," ujar Benyamin di Monumen Daan Mogot, BSD, Tangsel, Rabu (26/1/2022).

Meski demikian, pria yang akrab disapa Ben ini mengatakan Tangsel masih menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Baca juga: UPDATE 26 Januari: Kasus Positif Covid-19 di Tangsel Bertambah 444 Dalam Sehari

PTM 100 persen

Benyamin menyebut bahwa PTM 100 persen masih akan terus berjalan di wilayahnya meski kasus Covid-19 melonjak belakangan ini.

Menurut dia, Tangsel masih memenuhi kriteria untuk menjalankan PTM secara penuh.

Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang PTM mengatur bahwa daerah yang berstatus PPKM Level 1 dan 2 bisa melangsungkan PTM dengan kapasitas penuh.

"Per hari ini kita masih masuk level 2 karna aglomerasi Jabodetabek," ujar Benyamin.

Padahal, Pemkot Tangsel memberlakukan work from office atau bekerja di kantor dengan kapasitas terbatas, yakni 50 persen.

Baca juga: Pemkot Tangsel Belum Tarik Rem Darurat meski Kasus Covid-19 Melonjak

Dibagi dua shift

Meski PTM 100 persen tetap berlanjut, sesi belajar dibagi dua, sehingga kepadatan di kelas bisa terurai.

"PTM masih 100 persen dengan catatan kita bagi dua, 50 persen sesi pertama dari jam 07.00 lalu kemudian 50 persen lagi. Jadi gak 100 persen dalam satu waktu," jelas dia.

Saat ini, satu sekolah di Tangsel ditutup karena ada temuan kasus Covid-19. Sekolah tersebut adalah Sekolah Insan Cendekia Madani di Serpong, Tangsel.

"Insan cendekia yang kemarin 51 terpapar itu kita liburkan dulu sementara 3 hari, kita liat perkembangannya. Kalau diperlukan diliburkan kembali kita liburkan," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Tangsel Masih Tetap Jalankan PTM 100 Persen

Belum menarik rem darurat

Meski Pemkot Tangsel belum menarik rem darurat pembatasan mobilitas masyarakat terkait kasus Covid-19, Benyamin berharap agar masyarakat lebih taat protokol kesehatan (prokes).

"Belum lah. Kalau sampai menarik rem darurat belum. Karena masih Level 2. Kecuali sudah level 3 dan angka Covid-19 nambah terus. Bagaimanapun disiplin prokes harus kita tingkatkan lagi. Kita minta satpol PP untuk turun lagi bersama TNI dan Polri untuk patroli," ungkapnya.

"Bagaimanapun disiplin prokes harus kita tingkatkan lagi. Kita minta satpol PP untuk turun lagi bersama TNI dan Polri untuk patroli," lanjutnya.

Baca juga: Kesal Diputus Cinta dan Ingin Peras Korban, Pria di Tangsel Ancam Sebar Foto Vulgar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com