Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Dorong Sekolah agar Transparan Umumkan Kasus Positif Covid-19

Kompas.com - 03/02/2022, 18:32 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong sekolah-sekolah agar transparan mengumumkan temuan kasus positif Covid-19.

Komisioner KPAI Retno Listyarti menyatakan, hal itu perlu dilakukan demi mencegah penularan Covid-19 lebih luas.

"Keterbukaan setiap sekolah untuk umumkan kasus positif secara transparan, sehingga para orangtua dapat menjaga anaknya untuk tidak ke mana-mana dulu sebelum 3T, jika terjadi kontak erat dengan siswa/guru yang positif tersebut," kata Retno, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Apresiasi Aturan PTM 50 Persen, KPAI: Sedikit Banyak Beri Kelegaan bagi Orangtua

KPAI juga mendorong pemerintah untuk mengumumkan secara terbuka sekolah-sekolah mana saja yang memiliki kasus positif Covid-19.

"Sehingga para orangtua mendapatkan gambaran jelas untuk memutuskan anak-anaknya diizinkan PTM atau tidak," ucap Retno.

Sekolah yang terdapat temuan kasus positif Covid-19, lanjut Retno, tidak sekadar ditutup sementara, tetapi wajib melakukan 3T di sekolah tersebut.

Baca juga: Dukung Jokowi soal Evaluasi PTM, KPAI: Lindungi Peserta Didik dan Pendidik

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana merilis jumlah kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungan sekolah saat belajar tatap muka.

Ia mengatakan, ada 99 sekolah di DKI yang dinyatakan memiliki kasus Covid-19 dengan jumlah 222 kasus.

"Ini data dari jumlah sekolah yang dilakukan sampling oleh Dinas Kesehatan itu dari 507 sekolah maka sekolah yang positif dari hasil ACF (Active Case Finding) 99 sekolah, jumlah tes PCR yang dilakukan itu 30.550, jumlah yang positif PCR 222," kata Nahdiana dalam rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta secara virtual, Senin (2/2/2022).

Nahdiana menjelaskan, meski ada ratusan kasus Covid-19 di sekolah, tetapi positivity rate DKI Jakarta masih di bawah lima persen.

Sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 dilakukan tracing dan sekolah yang ditutup karena terjadi kasus harus menunggu rekomendasi dari puskesmas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com