Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papan Reklame di Depan Puskesmas Tugu Depok Terbengkalai dan Berkarat, Bikin Warga Khawatir

Kompas.com - 10/02/2022, 18:46 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Papan reklame di depan Puskesmas Tugu, Jalan Komjen Pol M Jasin, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, tampak tak terawat.

Warga setempat dan pengendara khawatir reklame tersebut menimpa orang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tiang papan reklame dan kerangkanya berkarat.

Baca juga: Depok Sumbang Kasus Harian dan Aktif Covid-19 Terbanyak di Jawa Barat

Terlihat tiga lembar pelat seng hampir terlepas sebagian dan satu bagian seng lain sudah lepas.

Namun, dari tiga lembar seng tersebut, jika terkena angin, seng itu terangkat hingga menimbulkan bunyi keras.

Kondisi ini menghawatikan warga setempat, sebab keberadaan papan reklame tersebut persis di area Puskesmas Tugu.

Menurut penuturan warga setempat, Ratmi (69), Puskesmas ramai dikunjungi warga pada pagi hari. Tak jarang, warga mengeluhkan kondisi reklame yang rawan menimbulkan kecelakaan ini.

"Orang kalau lewat situ saja takut, apalagi itu kan depan Puskesmas. Jadi kalau pagi orang pada ngumpul di situ, ramai kalau pagi. Bahaya kalau misalnya sampai jatuh tertimpa orang. Dirapikan saja lah itu, bahaya," ujar Ratmi saat ditemui, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: UPDATE: Kasus Baru Covid-19 di Depok Tembus 2.094, Totalnya 124.187

Warga lainnya, Joko, menyebutkan kondisi papan reklame sudah lama tak terawat.

"Kondisi (tak terawat) seperti ini sudah hampir setahun, sudah lama enggak ada pasang iklan jadi begitu," ujar dia.

Meski begitu, Joko menuturkan hingga saat ini belum ada pihak terkait yang mengecek kondisi papan reklame itu.

Asep (27) pengendara ojek daring mengaku khawatir melihat kondisi papan reklame yang terbilang tak layak, terlebih jika terkena agin dan hujan bisa roboh.

"Itu kurang aman buat pengendara, takutnya ada angin atau hujan bisa roboh. Saya memang jarang lewat sini, cuma emang ngeri saja lihatnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com