Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Penutupan Pelintasan Sebidang JPL 30, Alasannya karena Sering Diakses Pedagang Pasar Senen

Kompas.com - 10/02/2022, 19:44 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Tanah Tinggi 1, Johar Baru, Jakarta Pusat menolak rencana penutupan pintu pelintasan JPL 30 Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Warga dengan tegas menolak rencana tersebut karena khawatir akan berdampak buruk pada perekonomian masyarakat sekitar.

"Tanah Tinggi ini adalah wilayah kumis atau kumuh dan miskin. Masyarakat di sini masyarakat bawah, sebagian besar berdagang di Pasar Senen," ujar Ketua RW 01 Tanah Tinggi Verry Yonnevil, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Warga Tolak Pelintasan Sebidang di Kemayoran Ditutup: Itu Akses Utama Saya Pergi ke Pasar dan Antar Anak Sekolah

Verry mengatakan, banyak warga di Tanah Tinggi yang membawa gerobak untuk berjualan di Pasar Senen. Karena itu, seandainya penutupan lintasan sebidang jadi dilakukan, hal tersebut akan menyulitkan mereka yang hendak berjualan di Pasar Senen .

"Ada yang bawa gerobak, ketika ini akan ditutup mereka jadi lewat fly over nanti macetnya seperti apa. Itu yang tidak dipikirkan oleh pemerintah," ungkapnya.

"Kami yang jelas sebagai warga Tanah Tinggi menolak. Mau dibuat jembatan penyeberangan orang (JPO) itu tidak masuk akal, apa gerobak bisa naik ke atas," sambungnya.

Baca juga: Pemkot Jakpus Akan Kaji Rencana PT KAI Tutup Pelintasan Sebidang di Senen

Hal senada diungkapkan Dolianto, warga Jalan Tanah Tinggi 1. Dia mengatakan, apabila pintu pelintasan sebidang ditutup, maka warga harus putar balik dengan jarak cukup jauh.

"Biasanya 200 meter tapi ini jadi putar yang lebih jauh. Bayangkan saja kalau kita jalan kaki terus ada yang bawa gerobak juga, kasihan kan warga yang berdagang," ucap Dolianto.

Dolianto berharap bahwa rencana penutupan pelintasan sebidang dibatalkan demi kepentingan warga.

"Harapan kita jangan sampai ditutup karena mengganggu aktivitas dan ekonomi warga," terangnya.

Sebelumnya, PT KAI berencana menutup pelintasan sebidang di JPL 30 Stasiun Pasar Senen.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengatakan bahwa rencana penutupan itu diketahui berdasarkan pemberitahuan Direktorat PT KAI.

"Mereka berencana menutup pintu pelintasan sebidang di Senen. Untuk waktunya pastinya belum ada, tapi kami meminta untuk dimatangkan dulu rencananya," ujar Bakwan, Rabu (9/2/2022).

Bakwan meminta rencana penutupan pintu pelintasan sebidang itu juga menyertakan solusi agar masyarakat dapat melintas, sepeti misalnya membangun JPO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com