Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Rekomendasikan Transjakarta Hapus Apel Pukul 03.00 agar Pengemudi Tak Kelelahan

Kompas.com - 11/02/2022, 10:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap PT TransJakarta dalam evaluasi keselamatan operasional transjakarta adalah menghapus apel pagi bagi para pengemudi pada pukul 03.00 WIB.

Menurut Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, apel pagi harus dihapus agar pengemudi yang mendapat shift pertama tidak kelelahan.

Diketahui, sebelum mulai bekerja, para pengemudi transjakarta harus mengikuti apel yang dilaksanakan pada pukul 03.00 WIB selama 15-30 menit.

"Hal ini harus ada special treatment agar masalah fatigue (kelelahan) tidak menjadi hazard (bahaya)," kata Soerjanto saat dikonfirmasi, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: PPKM Level 3, Transjakarta Batasi Jumlah Penumpang 70 Persen dari Kapasitas

Menurut dia, para pengemudi transjakarta yang bekerja pada shift pertama berpotensi kelelahan dan kurang konsentrasi apabila mereka kurang tidur atau waktu istirahat.

Hal tersebut harus diperhatikan agar para pengemudi tetap bisa bekerja optimal.

Oleh karena itu, berdasarkan asesmen bersama antara KNKT dan PT Transjakarta, langkah mitigasi pun dilakukan untuk meningkatkan keselamatan.

"Transjakarta sudah melakukan mitigasi dengan memberikan pengemudi langsir (pengganti) sehingga pengemudi utama bisa beristirahat sejenak. Itu hasil asesmen bersama KNKT dan Transjakarta untuk meningkatkan keselamatan," kata Soerjanto.

Baca juga: Temuan Sementara KNKT soal Ratusan Kecelakaan Transjakarta: Sopir Kelelahan, Jam Kerja Jadi Sorotan

Selain itu, ujar dia, tempat istirahat serta pengemudi cadangan jika pengemudi utama tidak fit juga perlu disediakan.

Tujuannya agar para pengemudi agar tidak memaksakan diri apabila merasa sedang tidak sehat.

"Ini adalah bentuk mitigasi dari masalah tersebut dan telah diimplementasikan termasuk fit to work yang sudah dilaksanakan baik oleh Transjakarta sendiri maupun oleh mitranya. Itulah yang dimaksud special treatment," ucap dia.

Selain usulan menghapus apel pagi, KNKT juga memberikan rekomendasi lainnya.

Rekomendasi itu yakni PT Transjakarta harus memastikan kelaikan armada, kesiapan awak, keselamatan penumpang di dalam bus dan halte, pengendalian lintasan, serta penanganan keadaan darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com