JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap PT TransJakarta dalam evaluasi keselamatan operasional transjakarta adalah menghapus apel pagi bagi para pengemudi pada pukul 03.00 WIB.
Menurut Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, apel pagi harus dihapus agar pengemudi yang mendapat shift pertama tidak kelelahan.
Diketahui, sebelum mulai bekerja, para pengemudi transjakarta harus mengikuti apel yang dilaksanakan pada pukul 03.00 WIB selama 15-30 menit.
"Hal ini harus ada special treatment agar masalah fatigue (kelelahan) tidak menjadi hazard (bahaya)," kata Soerjanto saat dikonfirmasi, Jumat (11/2/2022).
Baca juga: PPKM Level 3, Transjakarta Batasi Jumlah Penumpang 70 Persen dari Kapasitas
Menurut dia, para pengemudi transjakarta yang bekerja pada shift pertama berpotensi kelelahan dan kurang konsentrasi apabila mereka kurang tidur atau waktu istirahat.
Hal tersebut harus diperhatikan agar para pengemudi tetap bisa bekerja optimal.
Oleh karena itu, berdasarkan asesmen bersama antara KNKT dan PT Transjakarta, langkah mitigasi pun dilakukan untuk meningkatkan keselamatan.
"Transjakarta sudah melakukan mitigasi dengan memberikan pengemudi langsir (pengganti) sehingga pengemudi utama bisa beristirahat sejenak. Itu hasil asesmen bersama KNKT dan Transjakarta untuk meningkatkan keselamatan," kata Soerjanto.
Baca juga: Temuan Sementara KNKT soal Ratusan Kecelakaan Transjakarta: Sopir Kelelahan, Jam Kerja Jadi Sorotan
Selain itu, ujar dia, tempat istirahat serta pengemudi cadangan jika pengemudi utama tidak fit juga perlu disediakan.
Tujuannya agar para pengemudi agar tidak memaksakan diri apabila merasa sedang tidak sehat.
"Ini adalah bentuk mitigasi dari masalah tersebut dan telah diimplementasikan termasuk fit to work yang sudah dilaksanakan baik oleh Transjakarta sendiri maupun oleh mitranya. Itulah yang dimaksud special treatment," ucap dia.
Selain usulan menghapus apel pagi, KNKT juga memberikan rekomendasi lainnya.
Rekomendasi itu yakni PT Transjakarta harus memastikan kelaikan armada, kesiapan awak, keselamatan penumpang di dalam bus dan halte, pengendalian lintasan, serta penanganan keadaan darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.