Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Pemuda di TPU Pesanggrahan yang Terkuak...

Kompas.com - 12/02/2022, 09:18 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki kematian pemuda berinisal VF (22) yang jasadnya ditemukan bersimbah darah karena dua luka tusuk di bawah dada, akhirnya terkuak.

Korban yang ditemukan tergeletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2021), dipastikan dibunuh.

Polres Jakarta Selatan telah menangkap pelaku berinisial MYL di kawasan Tangerang, Banten, pada Kamis malam atau beberapa jam setelah jasad korban ditemukan.

Baca juga: Satu Tersangka Pembunuhan Pemuda di TPU Pesanggrahan Ditangkap

MYL merupakan satu dari tiga pelaku yang terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap korban.

Pembunuh bayaran

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pelaku merupakan eksekutor. Dia dibayar oleh seseorang yang menjadi otak dari pembunuhan ini.

"Dari interogasi, MYL tidak mengenal korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi, Jumat (11/2/2022).

Pelaku MYL dan rekannya yang masih buron dijanjikan menerima upah sebesar Rp 2 juta dari aktor pembunuhan. Masing-masingnya akan menerima Rp 1 juta.

Namun hasil pemeriksaan, polisi menyebut bahwa MYL dan rekannya yang membantu pembunuhan masing-masing baru menerima uang muka sebesar Rp 500.000.

Baca juga: Pelaku Dijanjikan Rp 1 Juta untuk Bunuh Pemuda di TPU Pesanggrahan

Penyidik pun telah mengantongi identitas dalang di balik aksi pembunuhan terhadap pemuda yang merupakan warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Jadi yang menyuruh sudah kami identifikasi. Kita sudah bagi tim dengan resmob Polda Metro Jaya untuk mempercepat pengungkapan ini," ujar Budhi.

Ditusuk pakai gunting

Budhi mengemukakan, pelaku MYL yang merupakan eksikutor menusuk korban dengan menggunakan gunting.

"Eksekutor yang kami tangkap dia menusuk yang korban. Pengakuan dia menusuk menggunakan gunting," ujar Budhi

Baca juga: Pemuda di Pesanggrahan Ditikam Pembunuh Bayaran dengan Gunting

Adapun gunting tersebut disiapkan oleh seseorang yang menjadi otak pembunuhan. Seorang itu lalu menyerahkan kepada MYL dan rekannya.

"Untuk gunting itu disediakan oleh orang yang menyuruh. mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi (ditangkap). Karena identitasnya semua sudah kami dapatkan," kata Budhi.

Merampas motor korban

Selain membunuh, pelaku MYL juga diduga perampas sepeda motor korban dan barang-barang berharga lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com