Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Ini 4 Tahun Lalu, Pendi Bunuh Istri dan Anak Tiri karena Tak Mampu Bayar Cicilan Mobil

Kompas.com - 14/02/2022, 11:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhtar Effendi atau biasa disapa Pendi (62) harus meringkuk di dalam jeruji besi lantaran telah membunuh istri dan anak tirinya. Kasus ini terjadi pada Februari 2018 di Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang, Banten.

Pembunuhan itu bermula dari cekcok antar Pendi dan istrinya, Emah (40). Perseteruan berawal dari pembayaran kredit mobil yang dibeli Emah.

Pembayaran cicilan kredit mobil tersebut telat dan Emah kesal terhadap Pendi. Emah lalu menonjok kepala Pendi.

Pendi tak terima dengan perlakuan Emah. Emosinya tersulut. Ia lantas mengambil pisau di gudang lalu menusuk Emah dengan pisau tersebut hingga sang istri kehilangan nyawanya.

Baca juga: Polisi Sebut soal Motif Cinta Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Koki Muda di TPU Chober Ulujami

Kedua anak tirinya yang menyaksikan ibunya dibunuh pun turut dihabisi Pendi. Nyawa kedua anak tirinya yakni Nova (19) dan Tiara (11) pun direnggut Pendi dengan pisau yang sama yang ia gunakan untuk menghabisi nyawa sang istri. 

Kapolres Metro Tangerang kala itu yakni Kombes Harry Kurniawan mengatakan, Pendi membersihkan dirinya usai membunuh istri dan kedua anak tirinya.

"Seusai melakukan pembunuhan terhadap istri dan dua anaknya, tersangka masih sempat membersihkan diri dari noda darah di tangannya," kata Harry

Seusai membersihkan dirinya di kamar mandi, lanjut Harry, tersangka Pendi kemudian masuk ke kamar. Di kamar tersebut Pendi berupaya bunuh diri dengan menusuk dirinya sendiri menggunakan belati.

"Dari keteranganya, dia tusuk tiga kali di perut mengunakan belati yang sama, setelah itu ke bagian leher. Semuanya luka tusuk, bukan sayatan," kata Harry.

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Koki Muda di TPU Choper Ulujami, Diduga Ada Motif Cinta Sesama Jenis

Namun, setelah menusuk diri sendiri, kata Harry, Pendi masih sempat bangkit untuk menyembunyikan senjata tajamnya. Setelah itu, ia tergeletak di kamar tersebut.

Harry menyampaikan bahwa Pendi mencoba bunuh diri karena merasa menyesal setelah membunuh keluarganya.

"Bukan karena skenario, tetapi memang dia mengaku khilaf dan menyesal jadi dia ingin mengahibisi nyawanya juga," ucap Harry.

Pendi pun dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dirawat secara intensif setelah mencoba bunuh diri usai menghabisi nyawa istri dan anak tirinya.

 Baca juga: Hal yang Memberatkan Vonis Pendi, Pembunuh Istri dan Anak di Tangerang

Pendi jadi tersangka

Tak lama setelah itu, polisi menetapkan Pendi sebagai tersangka. Ada beberapa hal yang membuat polisi yakin menetapkan Pendi sebagai tersangka

Pertama, bukti dari olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi sangat kuat dan mengarah pada Pendi sebagai tersangka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com