JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan motivasi lain LM (38) menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa seorang koki muda berinisial FF (sebelumnya ditulis FV) (22).
Menurut polisi, masalah pinjam-meminjam motor juga menjadi latar belakang pembunuhan tersebut.
Sebelumnya diberitakan bahwa jasad FF ditemukan tergeletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Chober di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2021).
Seorang perempuan berinisial LM kemudian ditangkap beberapa hari setelah penemuan jasad FV. LM yang ditangkap di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, diduga merupakan otak dari pembunuhan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan berujar, LM meminjamkan sebuah sepeda motor kepada FF.
Setelah dikembalikan, motor itu ternyata dalam keadaan rusak.
"Alasan yang kedua karena (FF) telah meminjam motornya (LM). Kemudian setelah dikembalikan motor tersebut dalam keadaan rusak," ujar Zulpan dalam konferensi pers, Senin (14/2/2022).
Dia melanjutkan, saat mengembalikan motor itu, FF juga disebut tidak mengembalikan STNK kendaraan tersebut.
STNK itu tak dikembalikan lantaran FF sempat ditilang oleh polisi.
Menurut LM, FF tidak mau bertanggung jawab atas kesalahannya.
Baca juga: Polisi Sebut soal Motif Cinta Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Koki Muda di TPU Chober Ulujami
"Dan juga STNK tidak ada karena ditilang dalam perjalanannya di jalan raya. Sehingga pelaku LM menganggap korban FF ini tidak bertanggung jawab," urai Zulpan.
Dalam kesempatan itu, Zulpan juga mengungkapkan latar belakang mengapa dua pembunuh bayaran berinisial MYL dan DR menghabisi FF.
Kata dia, motif MYL dan DR membunuh FF adalah uang atau imbalan yang dijanjikan oleh LM.
"Kemudian motif pelaku DR dan MYL ini melakukan pembunuhan karena diberikan imbalan atau bayaran oleh pelaku utama yaitu saudari LM," sebut Zulpan.
Zulpan sebelumnya mengungkapkan motif utama LM membunuh FF.