Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Todong Pistol ke Kuli Bangunan di Pondok Indah Ditetapkan Sebagai Tersangka

Kompas.com - 15/02/2022, 17:29 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menetapkan RPB (54) pria yang menodongkan pistol angin atau airsoft gun ke kuli bangunan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, sebagai tersangka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melakukan serangkaian penyelidikan atas laporan korban.

"Penyidik melakukan pendalaman, termasuk mempelajari video yang viral dan melakukan penegakan hukum, mengamankan, memeriksa serta hari ini sudah menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka," ujar Zulpan, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Motif Pria Todongkan Pistol ke Kuli Bangunan di Pondok Indah, Terganggu Saat Zoom Meeting

Zulpan menyebut bahwa tersangka dijerat dengan Pasal 335 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pengancaman dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara.

"Adapun barang bukti yang berhasil disita penyidik yaitu senjata airsoft gun, baju dan celana yang digunakan tersangka, serta 20 butir peluru airsoft gun," pungkas dia.

Sebelumnya, polisi menangkap pria yang menodongkan benda berupa pistol kepada kuli bangunan di salah satu rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Aksi pelaku diketahui setelah video yang merekam peristiwa penodongan tersebut viral di media sosial pada Minggu (13/2/2022) malam.

"Iya benar pelaku sudah diamankan. Pelaku tertangkap masih di wilayah Jakarta," ujar Zulpan Selasa (12/2/2022).

Baca juga: Video Viral Pria Todongkan Pistol ke Kuli Bangunan di Pondok Indah, Polisi Ringkus Pelaku

Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban sedang mengetok tembok rumah yang sedang direnovasinya. RPB yang tinggal bersebelahan dengan lokasi pun merasa terganggu dengan suara yang ditimbulkan.

"Motif yang melatarbelakangi kasus ini adalah tersangka merasa kesal dan terganggu dan tidak nyaman dengan suara berisik yang ditimbulkan oleh korban," ungkap Zulpan.

"Kebetulan kebetulan saat itu sedang beraktivitas di rumahnya, yaitu sedang melakukan kegiatan zoom meeting di ruang kerjanya," sambung dia.

Pelaku yang kesal akhirnya mendatangi lokasi kejadian dan meminta para kuli bangunan untuk menghentikan aktivitasnya.

Namun, RPB merasa tak digubris oleh para pekerja di lokasi, sampai akhirnya dia menodongkan pistol yang dibawanya ke arah korban.

Baca juga: Sidang Kasus Kebakaran Lapas Tangerang, Eks Kalapas Akui Tak Ada Apar di Blok C2

"Pelaku melihat gelas teh berisi air disiram ke muka korban, kemudian pelaku menodongkan senjata airsoft gun sambil berkata 'daripada ini dengkul kena atau kaki yang kena' sambil menodongkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com