Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Pasien Covid-19 yang Dimakamkan di TPU Rorotan Melonjak, Ada 174 Pemakaman dalam 2 Pekan Terakhir

Kompas.com - 16/02/2022, 15:22 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Rorotan Idham Mugabe mengatakan, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, meningkat seiring tingginya penyebaran kasus Covid-19 di Ibu Kota.

Peningkatan terus terjadi sejak akhir Januari lalu.

"Ya betul, ada peningkatan pemakaman untuk Covid-19 di TPU Rorotan. Sejak Januari akhir hingga pertengahan Februari grafiknya terus meningkat, paling tinggi 13 Februari kemarin sebanyak 19 per hari," kata Idham, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Jakarta Diklaim Lewati Gelombang Ketiga Covid-19, Kasus Harian dan BOR Mulai Menurun

Idham mengatakan, sejak 28 Januari 2022, area pemakaman khusus Covid-19 selalu terisi selama empat hari berturut-turut.

"Sebelumnya Januari itu mungkin (pemakaman khusus Covid-19) terisi, tapi ada hari-hari juga yang kosong," kata dia.

Berdasarkan data, ujar Idham, terdapat 214 jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU Rorotan selama periode Januari hingga Februari ini.

Rinciannya, 40 jenazah dimakamkan pada Januari dan 174 jenazah dikebumikan pada 1-15 Februari 2022.

Baca juga: Jakarta Lewati Puncak Gelombang Omicron, Pasien di Wisma Atlet Terus Turun

Sebab terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan angka kematian, kata Idham, pihaknya pun melakukan berbagai penanganan sebagaimana arahan Wali Kota Jakarta Utara.

Salah satunya, warga yang sedang isolasi mandiri dipantau oleh petugas kesehatan serta diberi obat dan vitamin.

Kemudian, menegakkan aturan pembatasan masyarakat pada masa PPKM level 3 dan mengaktifkan gugus tugas bersama tiga pilar kelurahan.

"Kami mengimbau mudah-mudahan masyarakat terus melaksanakan vaksinasi di tempat-tempat yang telah disediakan pemerintah dan diinformasikan kepada perangkat RT/RW, kemudian melaksanakan protokol kesehatan, dan apabila keadaan sedang tidak sehat lebih baik di rumah saja," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com