Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut Kualitas Karpet Bandara Soekarno-Hatta Jelek, Ini Kata Pengelola

Kompas.com - 16/02/2022, 16:37 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengkritik karpet yang ada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

Kritikan itu disampaikan melalui akun Instagram resminya, @erickthohir, pada Senin (14/2/2022).

Menanggapi hal itu, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan bahwa kritikan yang disampaikan Erick memang penting agar fasilitas di bandara itu tetap terjaga.

Baca juga: Anggota Brimob Merangkak Usai Dibegal di Bekasi, Saksi: Enggak Ada Warga yang Nolong

"Masukan, saran, dan kritik Bapak Menteri BUMN (Erick) sangat penting bagi kami agar standar fasilitas dan pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta selalu terjaga," kata Agus dalam keterangannya, Rabu (16/2/2022).

Dia mengatakan, pihaknya tengah berupaya menindaklanjuti masukan dan saran yang diberikan.

"Sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta, kami berupaya menindaklanjuti seluruh masukan dan saran yang ada secara cepat," ucap Agus.

Dengan adanya masukan dan saran, kualitas pelayanan yang disediakan pengelola Bandara Soekarno-Hatta dapat terus meningkat.

Kualitas pelayanan yang dimaksud adalah dalam sisi pelayanan di udara untuk maskapai dan sisi pelayanan di darat untuk penumpang pesawat atau pengunjung Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Tak Hentikan Acara Baiat ISIS, Munarman: Itu Bukan di FPI, Itu di Tempat Orang

"Sehingga bandara Soekarno-Hatta dapat meningkatkan kualitas secara berkelanjutan," tutur Agus.

"Baik untuk pelayanan dan fasilitas di sisi udara (airside) kepada maskapai, maupun di sisi darat (landside) untuk penumpang pesawat serta pengunjung bandara," sambung dia.

Melalui unggahan akun Instagram-nya, Erick mengatakan bahwa kualitas karpet di Terminal 3 tergolong jelek.

"Kualitasnya jelek," ujar Menteri BUMN.

Dia menyebut, karpet memiliki dua jenis, yakni karpet heavy duty dan karpet biasa.

Baca juga: Soal Rekonstruksi Kasus Terorismenya, Munarman: Dibuat Semaunya oleh Penyidik

Menurut dia, meski karpet di Bandara Soekarno-Hatta menggunakan jenis heavy duty, terdapat masa waktu penggunaan karpet tersebut.

"Biasanya karpet itu ada dua kan, ada yang heavy duty ada yang memang buat sehari-hari. Cuma yang heavy duty range-nya berapa tahun, saya enggak tahu," papar Erick.

"Kalau ini (karpet di Bandara Soekarno-Hatta) sih parah. Lihat dulu juga keuangannya. Kan airport lagi sepi, cuma maksudnya kualitas pemilihannya gimana?" sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com