JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Munarman curhat dalam sidang lanjutan dugaan tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022).
Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan, dulu dia dituduh komunis, sekarang dituding teroris.
Munarman mengungkapkan itu ketika sesi tanya jawab dengan kuasa hukum dalam sidang agenda pemeriksaan terdakwa.
"Saya mau katakan pada penasihat hukum ya, dulu waktu saya banyak membela para petani, waktu saya masih di LSM, membela petani, buruh. Karena gerakan petani dan buruh dalam kacamata orde baru itu adalah gerakan yang dekat dengan komunis, saya ditangkap dulu, Pak, dituduh komunis juga. Sama seperti sekarang, cuma dulu tidak diadili," tutur eks ketua YLBHI periode 2002-2007 itu.
Baca juga: Soal Rekonstruksi Kasus Terorismenya, Munarman: Dibuat Semaunya oleh Penyidik
"Dituduh PKI saya. Itu framing-nya," kata Munarman.
Kemudian ketika Munarman menjadi kuasa hukum kasus pertambangan, dirinya dituduh "antek Amerika".
"Jadi memang saya sudah sering menghadapi fitnah-fitnah begini," ucap Munarman.
Munarman mengaku juga pernah dituduh sebagai simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat dirinya mengadvokasi orang-orang yang dituduh OPM.
"Sekarang saya berinteraksi dengan kelompok-kelompok yang disebut teroris, saya dituduh teroris akhirnya. Ya saya nikmati sajalah. Begitu sejarahnya," kata Munarman.
Baca juga: Tak Hentikan Acara Baiat di Makassar, Munarman Beralasan Itu Bukan Wilayah Kekuasaannya
Munarman menyebutkan, aparat negara tidak pernah berubah dalam menyikapi masalah.
"Aparat negara tidak berubah memang dalam menyikapi problem di negara ini, masih tetap sama seperti dulu," ujar Munarman.
Dalam kasus ini, Munarman didakwa tiga pasal, yakni Pasal 13 huruf c, Pasal 14 juncto Pasal 7, dan Pasal 15 juncto Pasal 7 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Baca juga: Tak Hentikan Acara Baiat ISIS, Munarman: Itu Bukan di FPI, Itu di Tempat Orang
Munarman disebut telah terlibat dalam tindakan terorisme lantaran menghadiri sejumlah agenda pembaiatan anggota ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 24-25 Januari dan 5 April 2015.
Diketahui organisasi teroris ISIS muncul di Suriah sekitar awal 2014 dan dideklarasikan oleh Syekh Abu Bakar Al Baghdadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.