Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Motif Novi Amelia Bunuh Diri di Apartemen

Kompas.com - 16/02/2022, 19:39 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, penyidik masih mendalami motif yang membuat model majalah dewasa, Novi Amelia mengakhiri hidupnya.

Novi bunuh diri dengan melompat dari balkon kamar lantai delapan Tower Raflesia Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/2/2022) pagi.

"Kita melihat bahwa ada yang mengatakan dia depresi, ada yang mengatakan menggunakan beberapa obat-obatan terlarang, itu semua kita masih menyelidiki untuk membuktikan sebab musabab sampai dia melakukan tindakan itu," ujar Ridwan saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: Kronologi Novi Amelia Bunuh Diri dari Lantai 8 Apartemen, Sempat Diteriaki Sekuriti

Ridwan mengatakan, sejauh ini penyidik telah berkoordinasi dengan orangtua, kakak dan kerabat Novi setelah insiden itu terjadi.

Namun belum ada yang menyampaikan secara merinci mengenai permasalahan dialami oleh Novi.

"Tapi ada beberapa kerabat dekat yang kini kita lakukan pemeriksaan. Berdasarkan keterangan saksi, dia itu tinggal sendiri," kata Ridwan.

Peristiwa bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

Sebelum insiden itu terjadi, seorang sekuriti apartemen yang sedang patroli melihat Novi duduk di tembok luar kamar apartemen.

Baca juga: Perempuan Bunuh Diri di Apartemen Kalibata City adalah Model Novi Amelia

"Dia duduk di tembok samping jendela lantai 8 dari pada apartemen. Sekuriti sempet melerai teriak dari bawah," ujar Ridwan.

Ridwan mengatakan, diduga teriakan sekuriti itu tak didengar Novi. Novi lalu menjatuhkan diri hingga tubuhnya terbentur bibir tembok dan mobil yang terparkir.

Novi saat itu meninggal dunia dengan luka yang dialami di tubuh bagian kepala, wajah dan paha kanan.

"Lukanya di kepala bagian belakang, wajah dan paha," kata Ridwan.

Jenazah Novi dievakuasi ke Rumah Sakit Fatmawati usai penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi.

Baca juga: Seorang Wanita Tewas Lompat dari Lantai 8 Apartemen Kalibata City

"Saat ini dalam proses (pengambilan jenazah). Ini keluarga ada surat kuasa yang harus dilengkapi," ucap Ridwan.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com