Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Mau Beli Tahu Tempe Kosong Semua, Ikan dan Ayam Mahal, Bingung..."

Kompas.com - 21/02/2022, 13:51 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para konsumen mulai mengeluhkan tak tersedianya tahu tempe di sejumlah pasar akibat aksi mogok produksi yang dilakukan perajin tahu tempe di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

"Saya sudah dengar beritanya bahwa tahu tempe, kedelainya lagi mahal. Jadi sekarang enggak ada di pasar," kata warga bernama Lisna di Pasar Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (21/2/2022).

Akibat langkanya tahu tempe di sejumlah pasar, Lisna terpaksa tidak mengonsumsi tahu tempe untuk sementara waktu.

Baca juga: Warga Keluhkan Stok Tahu Tempe yang Kosong di Pasar

Lisna berharap harga kedelai kembali normal agar para perajin tahu dan tempe kembali produksi dan dapat memenuhi permintaan tahu tempe di pasar.

"Ya penginnya harga normal saja, kan namanya semua lagi pada naik, jadi bingung kita atur keuangannya," ungkapnya.

Senada dengan Lisna, salah satu pengunjung pasar, Rahma, mengeluhkan kelangkaan tahu tempe akibat adanya aksi mogok produksi.

"Iya kok pada kosong semua, padahal saya mau beli tahu tempe buat anak saya," ujar Rahma.

Baca juga: Minta Produsen Tahu Tempe Tidak Mogok Produksi, Disperindag Kota Bekasi: Ukuran Bisa Dimodifikasi

Rahma mengatakan, harga bahan pangan yang serba naik membuatnya bingung mengatur keuangan sebagai ibu rumah tangga.

"Kalau begini saya jadi bingung, ikan mahal, ayam mahal," kata Rahma.

Terpisah, Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Pusat Khairun mengatakan bahwa aksi mogok produksi para perajin tahu tempe akan berlangsung tiga hari ke depan terhitung sejak hari ini.

"Mogok produksi dari hari ini sampai hari Rabu," ucap Khairun saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Saat Para Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi karena Harga Kedelai Naik...

Menurut Khairun, alasan sejumlah perajin tahu tempe mengadakan aksi mogok produksi akibat harga bahan pokok kedelai naik sehingga menyebabkan perajin rugi.

"Untuk sementara mogok produksi dulu supaya pemerintah tanggap. Entah mau disubsidi entah diturunkan, kan pemerintah yang punya wewenang," ungkap Khairun.

Rencana mogok produksi tahu tempe ini telah direncanakan oleh sejumlah perajin agar konsumen tahu tempe mengetahui bahwa kenaikan harga tahu tempe disebabkan naiknya bahan pokok kedelai.

"Konsumen atau pembeli tahu tempe supaya tahu kenapa tahu tempe naik. Yang tadinya kita jual Rp 5.000 ini jadi Rp 6.000, jadi pelanggan dapat maklum, kalau enggak mogok kan mereka tidak tahu, akhirnya tidak ada yang beli, kita yang rugi," jelas Khairun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com