Banyak Korban Penipuan Paket Minyak Goreng Belum Melapor, Polisi Akan Jemput Bola

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo mengatakan, pihaknya akan melakukan jemput bola kepada korban lain yang tertipu paket minyak goreng dan mi instan murah di Koja, Jakarta Utara.

Wibowo mengatakan, saat ini sudah ada laporan yang dibuat oleh dua orang korban, yaitu Endang dan Natasya.

Keduanya juga telah memberikan sejumlah bukti pendukung karena mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Baca juga: Ibu-ibu di Koja Tertipu Paket Minyak Goreng dan Mie Instan Murah, Total Kerugian Rp 1,6 Miliar

"Ibu E kerugian Rp 135 juta, Ibu N Rp 160 juta, kurang lebih. Masih ada korban-korban lainnya, kami masih menunggu dan akan jemput bola hingga kasus ini ke tahap penyidikan." kata Wibowo, Senin (21/2/2022).

Meskipun masih ada banyak korban yang belum melapor, kata dia, dua orang yang sudah melapor telah memiliki alat bukti yang cukup.

Sementara itu, pihaknya juga telah memeriksa sembilan orang saksi atas kasus tersebut.

"Saksi yang kami periksa sembilan orang dan kalau bicara kerugian, total korban itu hampir Rp 1,5 miliar," kata dia.

Wibowo mengatakan, saat ini pelaku berinisial DA yang merupakan warga Koja telah ditangkap.

Baca juga: Modus Penipuan Paket Minyak Goreng Murah di Koja, Tawarkan Harga Murah ke Pembeli

Dalam menjalankan aksinya, pelaku mengiming-imingi korban bahwa dirinya bisa menyediakan minyak goreng dan mi instan dengan harga murah.

Ternyata, kata dia, pelaku menjual barang tersebut dengan harga yang lebih tinggi dan menjual ke para korban dengan harga yang lebih murah.

"Otomatis kan rugi, dengan kerugian yang ditimbulkan pelaku ini, pelaku mencari korban-korban baru dengan modus yang sama. Jadi akhirnya gali lubang tutup lubang," ujar Wibowo.

Kasus penipuan paket tersebut juga berawal dari status pelaku di media sosial.

Hal tersebut terjadi pada September 2021, ketika pelaku membuat status membuka pra-pesan minyak goreng murah.

Baca juga: Modus Penipuan Paket Minyak Goreng Murah di Koja, Pelaku Gunakan Sistem Pre-order

"Ini kasus penipuan yang diawali pada September 2021. Pelaku membuat status di salah satu media sosial dengan tulisan open PO minyak goreng murah harga Rp 150.000," kata Wibowo.

Wibowo mengatakan, pelaku sengaja menulis status tersebut dengan tujuan agar banyak orang yang membacanya.