Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8.456 Lansia di Kota Bekasi Menolak Disuntik Vaksin Covid-19

Kompas.com - 22/02/2022, 19:02 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 8.456 warga lanjut usia (lansia) di Kota Bekasi menolak untuk disuntik vaksin Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, lansia yang menolak divaksinasi covid-19 paling banyak berasal dari Kecamatan Pondok Gede.

"Ada 8.456 lansia yang menolak vaksinasi per tanggal 20 Februari 2022, dengan penolakan terbanyak di Kecamatan Pondok Gede berjumlah 1.710 lansia," kata Tanti kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Plt Wali Kota Bekasi Sebut Kasus Harian Covid-19 Turun tapi BOR Masih 55 Persen

Ia mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan hasil laporan yang sudah direkapitulasi petugas.

"Dalam rekapan memang tidak diketahui alasan secara lengkap. Alasannya hanya dikarenakan ada komorbid dan tidak mau saja. Tidak terlalu spesifik, tapi memang rata-rata umumnya memiliki komorbid," ujar Tanti.

Dinas Kesehatan Kota Bekasi akan memberikan advokasi dan sosialisasi kepada para lansia yang saat ini menyatakan menolak disuntik vaksin Covid-19.

Tujuannya agar para lansia tersebut mau divaksinasi.

Vaksinasi Covid-19 bagi lansia pengidap komorbid

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lansia memiliki efek samping yang ringan.

Nadia mengatakan, efek samping yang paling sering dikeluhkan lansia setelah vaksinasi adalah nyeri di lokasi suntikan dan demam.

Nadia juga mengatakan, vaksin Covid-19 perlu diberikan kepada lansia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Terkait efek samping itu justru vaksin Covid-19 ditujukan pada lansia dan komorbid karena itulah kelompok yang terdampak dan paling besar," ujar Nadia pada 11 November 2021.

Baca juga: PPKM Level 3 di Jabodetabek, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk Mal

Dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe mengatakan, pada prinsipnya, lansia yang memiliki komorbid bisa divaksinasi.

Dengan catatan, penyakit yang diderita lansia tersebut dalam kondisi terkontrol.

"Penyakit kronis seperti gula, darah tinggi, kanker itu semuanya boleh divaksinasi, asalkan penyakitnya dalam keadaan terkontrol. Artinya, pasiennya rutin berobat, rutin ke dokter, dan tidak ada keluhan bermakna, kemudian dokternya mengeluarkan surat rekomendasi itu penting," kata Dirga.

Baca juga: Vaksin Covid-19 untuk Lansia Efeknya Ringan, Aman untuk Pengidap Komorbid yang Terkontrol

Hal yang sama disampaikan juru bicara Satuan Tugas Covid-19 RS UNS dr Tonang Dwi Ardyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com