Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 49 Kasus DBD di Jakarta Pusat, Pemkot Rutin Gelar Pemberantasan Sarang Nyamuk

Kompas.com - 23/02/2022, 11:43 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Pusat mulai merebak seiring telah memasuki musim hujan pada awal 2022.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, terdapat 49 kasus DBD di Jakarta Pusat.

"Total Kasus DBD Jakpus per 21 Februari 2022 sebanyak 49 kasus dengan incident rate (IR) 4,3 persen," kata Erizon Safari saat dihubungi, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Dikeroyok Debt Collector, Ketua KNPI Haris Pertama: Saya Bukan Orang yang Suka Ngutang...

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, jajarannya telah melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sejumlah titik di Jakarta Pusat.

"Kami sebetulnya sudah jalan. Setiap hari Jumat ada kegiatan PSN, kami mengecek titik-titik rawan di RW-RW," ujar Irwandi.

Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengerahkan kader juru pemantau jentik (jumantik) untuk mengecek lokasi rawan DBD.

Baca juga: Anies Bangun Turap di Lokasi Berbeda dari Tuntutan PTUN, Penggugat: Terbukti Belum Tuntas

Selain itu, Irwandi mengimbau warga membersihkan lingkungannya untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit DBD.

"Warga kami sudah ingatkan, sekarang tidak ada lagi bak penampungan air, yang pelihara ikan atau akuarium kami sampaikan semua, kemudian wilayah dengan pohon-pohon yang mengandung air kami cek semua," ungkap Irwandi.

Terpisah, Ketua RW 001 Tanah Tinggi Verry Yonnevil mengungkapkan, saat ini tidak ada warganya yang terdampak DBD karena kader jumantik rutin melakukan pengecekan di wilayahnya.

"Alhamdulillah sampai sekarang masih terkendali, karena jumantik harus benar-benar periksa kondisi rumah warga dua kali seminggu," ucap Verry.

Baca juga: Potret Kengerian Kebakaran Lapas Tangerang: Tak Ada Bunyi Lonceng, Damkar Tiba Usai 30 Menit, Napi Tewas Tak Berani Terjang Api

Namun Verry menyayangkan belum adanya kegiatan fogging di wilayahnya untuk menurunkan populasi nyamuk yang mulai berkembang saat ini.

"Belum ada fogging karena aturannya setelah tiga orang dalam satu RT terdampak (DBD) baru bisa di-fogging," ujar Verry.

Verry berharap pihak puskesmas dapat segera melakukanfogging sebelum ada warganya yang terkena DBD.

"Persoalannya warga adalah aturan dari puskesmas, jadi nunggu ada yang kena baru bisa di-fogging, padahal DBD lebih berbahaya daripada Omicron ini," kata Verry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com