JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan sirkuit Formula E Jakarta menghabiskan puluhan ribu batang kayu galang untuk proses pemadatan tanah yang dilintasi oleh jalur sirkuit.
Hal tersebut dijelaskan oleh Penanggungjawab Konstruksi Sirkuit Formula E dari Jaya Konstruksi Ari Wibowo.
Kayu galang digunakan untuk proses cerucuk yang berfungsi sebagai proses pemadatan tanah lunak.
Baca juga: Kontraktor Kesulitan Bangun Sirkuit Formula E di Area Pembuangan Lumpur
"Bawahnya pakai cerucuk, cerucuk (yang digunakan) saya puluhan ribu," kata Ari saat ditemui di lokasi sirkuit di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022).
Cerucuk merupakan metode pemadatan tanah menggunakan batang kayu. Ketika batang kayu dimasukan ke tanah, kepadatan tanah akan bertambah karena volume kayu.
"Ditusuk dia akan memampat (memadat) ditusuk lagi akan memampat (lagi)," kata Ari.
Selain menggunakan puluhan ribu kayu galang, proyek konstruksi sirkuit Formula E menggunakan material bambu.
Material bambu digunakan untuk melapisi bagian bawah sirkuit agar tanah lunak tempat pembuangan lumpur tidak turun saat lintasan selesai dibangun.
Baca juga: Kejar Target, Pembangunan Sirkuit Formula E Dikerjakan 24 Jam Nonstop
Ari mengatakan, bambu yang dibutuhkan untuk pembangunan sirkuit sangat banyak sehingga harus mencari di luar wilayah DKI Jakarta.
"Itu (bambu) saya nyari sampai ke Lampung, Palembang," ucap dia.
Sebagai informasi, progres pembangunan sirkuit Formula E per 22 Februari 2022 mencapai 28,5 persen.
Progres pembangunan disebut lebih cepat dari rencana sebelumnya yang dijadwalkan selesai 19,69 persen pada 22 Februari 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.