Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Persikota Diduga Melakukan Aksi Rasialisme terhadap Pemain Belitong FC

Kompas.com - 24/02/2022, 08:37 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Aksi rasialisme diduga dilakukan oleh pendukung klub sepak bola Persikota Tangerang terhadap seorang pemain Belitong FC di Stadion Benteng, Kota Tangerang, Rabu (23/2/2022).

Sebagai informasi, Persikota Tangerang dan Belitong FC sedang merebut tiket lolos ke babak 16 besar Liga 3 Nasional di Stadion Benteng pada Rabu sore.

Pelatih Belitong FC Ardilles Rumbiak menyebutkan, pemain yang menjadi korban rasialisme adalah Valdo Wally.

"Pemain saya Valdo (dan) saya, orang Papua, sangat disayangkan, saya sangat kecewa dengan pendukung Persikota," paparnya, dalam rekaman suara, Rabu.

Baca juga: Persikota Tangerang, Si Bayi Ajaib yang Kini Diakuisisi Prilly Latuconsina

"Saya sangat kecewa dengan menyebut kita monyet dan (menirukan) suara-suara seperti monyet," sambung dia.

Ardilles menegaskan, pihaknya bakal bersurat kepada PSSI selaku penyelenggara Liga 3 atas adanya aksi rasialisme tersebut.

"Pasti saya buat (surat untuk PSSI), atas nama pribadi, karena ini menyangkut harkat dan martabat orang Papua," ujarnya.

Baca juga: Rasisme dan Intoleransi di Indonesia

T, salah seorang saksi, berujar bahwa kejadian rasialisme itu terjadi pada babak kedua pertandingan. Namun, dia tak mengingat kapan persisnya aksi itu terjadi.

"Yang saya dengar cuma ada orang yang menirukan suara monyet. Kejadian itu pas ada pemain yang mengumpan lambung ke Valdo Wally," sebut T saat dikonfirmasi, Rabu.

"Tapi, bola itu enggak bisa diambil sama Wally, trus muncul teriakan-teriakan itu (orang menirukan suara monyet)," sambungnya.

Menurut T, usai adanya aksi rasialisme, Ardilles meminta para pemain berhenti bertanding. Lalu, Ardilles berdiskusi dengan pelatih Persikota Tangerang dan beberapa pihak lain.

Pertandingan pun lantas berhenti lebih kurang lima menit sebelum akhirnya kembali berjalan.

Saat pertandingan kembali berjalan, Valdo Wally tetap mengikutinya.

Usai laga berakhir, Ardilles menghampiri tribune yang diduga merupakan sumber teriakan rasialisme.

"Dia marah-marah ke orang-orang yang di sana. Para aparat nyoba menenangkan Ardilles. Saya enggak tahu terus dia ke mana, tapi pas saya lihat ruang ganti Belitong FC, itu pintu kacanya pecah," papar T.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com