TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya menangani kemacetan yang terjadi di wilayah administrasinya hingga saat ini.
Arief mengungkapkan hal itu saat Kota Tangerang menginjak usia 29 tahun pada Senin (28/2/2022).
Menurut Arief, penanganan kemacetan merupakan salah satu program yang pengerjaannya belum rampung hingga saat ini.
"Kaitan penanganan kemacetan, sekarang terus kami benahi, termasuk Jalan Sudirman, Jalan Daan Mogot, kemarin Galeong. Nanti ada lagi, yang pertigaan Pos Gerendeng, kami tata semuanya," kata Arief kepada awak media, Senin.
"Ya butuh proseslah," sambung dia.
Baca juga: Polemik Awal Tahun Kota Tangerang, Banjir 4 Meter di Periuk dan One Way Jalan Daan Mogot
Politisi Demokrat itu kemudian menyinggung polemik yang muncul saat menangani kemacetan di Jalan Daan Mogot.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tengah mengujicobakan sistem jalur satu arah (one way) di Jalan Daan Mogot mulai Minggu (20/2/2022).
Pada 21 Februari 2022, kemacetan imbas one way Jalan Daan Mogot justru timbul di jalur lain.
Menurut Arief, sistem one way diujicobakan pada Minggu karena volume kendaraan cenderung rendah.
"(Diujicobakan Minggu) persiapan untuk hari Senin (21/2/2022). Karena kalau hari Senin dilakukan, pasti lebih kacau lagi (kemacetan yang terjadi)," sebut dia.
Baca juga: HUT Ke-29 Kota Tangerang, Wali Kota Akui Program Penanganan Banjir Belum Tuntas
"Setelah hari Minggu (20/2/2022) dilakukan, hari Senin (21/2022) diimplementasikan lagi, memang masyarakat masih banyak yang belum paham (soal adanya one way di Jalan Daan Mogot)," imbuhnya.
Karena ketidaktahuan itu, muncul kemacetan di jalur alternatif, yakni Jalan Bouraq.
Menurut Arief, kemacetan hanya terjadi pada 21 Februari 2022.
Dengan demikian, mulai 21 Februari 2022 hingga saat ini tak ada lagi kemacetan di Jalan Bouraq.
"Kami akan tingkatkan lagi Jalan Bouraq, ada penataan-penataan dan sebagainya. Tujuannya adalah bagaimana menjaga mobilitas masyarakat ini tetap lancar di Kota Tangerang," papar dia.
Arief mengungkapkan, Pemkot Tangerang mulanya hendak menambah traffic light untuk mengurai kemacetan di Jalan Daan Mogot.
Namun, rencana itu dibatalkan karena traffic light justru menyebabkan kemacetan di jalan lain di sekitar Jalan Daan Mogot.
"Bisa saja pengaturan menggunakan TL (traffic light), cuma kami melihatnya karena volumenya (kendaraan) sudah tinggi," sebut Arief.
"Lampu merah Tanah Tinggi (di Jalan Daan Mogot) macetnya bisa sampai Pasar Tanah Tinggi. Yang Jalan Pembangunan 3, macetnya sudah sampe Bambu Oju, panjang banget kalau pagi sampai sana," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.