JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan pangan di Jakarta disebabkan efek domestik dan internasional yang sedang terjadi.
"Kita menyadari bahwa di luar sana ada pergeseran pasokan (pangan) karena baik efek domestik maupun internasional yang sekarang terjadi," ucap Anies, Rabu (2/3/2022).
Untuk menekan harga agar tidak melambung tinggi, Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus mencermati masalah yang terjadi agar pasokan tetap terjaga.
Baca juga: Update Harga Pangan di Jakarta, Harga Cabai Rawit Tembus Rp 66.085 Per Kilogram
Dengan pasokan yang terjaga, kata Anies, harga bahan pokok bisa lebih ditekan dan tidak mengalami lonjakan.
"Ketika demand dan supply-nya itu terkendali, maka harga menjadi terkendali," tutur Anies.
Untuk mewujudkan itu semua, Anies menyatakan sudah menugaskan badan usaha milik daerah (BUMD) untuk mengamankan stok bahan pangan.
"Kami memiliki pembagian tugas, BUMD bertanggung jawab untuk mengelola supply, SKPD (satuan kerja perangkat daerah) bertanggung jawab di dalam mengelola demand," ucap Anies.
Baca juga: Info Pangan Jakarta: Harga Cabai Rawit, Bawang Merah, dan Daging Ayam Naik
Sebagai informasi, harga beberapa komoditas pangan seperti cabai rawit naik signifikan beberapa waktu belakangan.
Dilansir dari Info Pangan Jakarta, harga cabai rawit merah hari ini mencapai Rp 70.456 per kilogram, naik Rp 4.371 dibandingkan hari sebelumnya.
Selain cabai rawit merah, harga cabai merah keriting, cabai rawit hijau, bawang merah, bawang putih, dan ayam boiler juga naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.