Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes PCR/Antigen Dihapus sebagai Syarat Perjalanan, Epidemiolog: Orang Jadi Takut Bepergian

Kompas.com - 08/03/2022, 13:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengkritik keputusan pemerintah yang menghapus tes PCR/antigen sebagai syarat perjalanan domestik. 

Ia menilai keputusan pemerintah itu hanya akan meningkatkan risiko penularan dan membuat masyarakat jadi khawatir saat bepergian antarkota. 

"Menurut saya, yang melepaskan syarat itu belum pakai otaklah. Harusnya hati-hati membuat peraturan," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Pelonggaran PPKM Jakarta di Tengah Angka Kematian yang Belum Turun

Tri menilai, dihapusnya syarat tes covid-19 ini justru membuat masyarakat merasa dirugikan, khususnya bagi warga lanjut usia, pemilik komorbid, dan kelompok rentan lainnya.

"Orang yang sudah usia tua sekarang jadi takut bepergian," kata Tri. 

"Artinya ada orang yang dirugikan. Pemerintah mengabaikan kematian komorbid dan usia tua," sambungnya. 

Baca juga: Syarat Tes PCR dan Antigen Dihapus, Epidemiolog: Tes Ibarat Mata, Tanpa Tes Kita Tak Bisa Melihat ke Mana Arah Virus

Tri juga menilai, masyarakat yang masih dalam usia produktif dan tak rentan jika tertular Covid-19 juga harusnya bisa memahami dengan aturan syarat tes covid-19 untuk perjalanan. 

Ia menyadari saat ini banyak masyarakat keberatan dengan syarat tes PCR atau antigen karena alasan biaya. Namun, ia menilai, masyarakat yang bisa bepergian harusnya tak perlu keberatan membayar biaya tes.

Saat ini biaya untuk tes antigen Rp 99.000 dan PCR Rp 275.000 untuk wilayah Pulau Jawa-Bali.

"Nambah sedikitlah (untuk biaya tes), menolong orang lain biar orang enggak mati," ujarnya.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Bakal Datangi Lokasi Rawan Begal dan Tawuran di Depok hingga Bekasi

Tri menambahkan, syarat tes covid-19 sebenarnya bisa saja dihapuskan apabila pemerintah memberlakukan aturan lain yang lebih ketat untuk perjalanan domestik.

"Misal semua penumpangnya diwajibkan pakai masker N95," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com