JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengganti kendaraan-kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kendaraan berbasis listrik.
Namun, penggantian kendaraan dinas konvensional dengan kendaraan berbasis listrik akan diterapkan secara bertahap.
"Di DKI Jakarta sedang ada proses saat ini untuk nanti kendaraan-kendaraan dinas akan bisa menggunakan (diganti) berbasis listrik, tapi itu bertahap," kata Anies saat ditemui di Plaza Selatan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: 30 Bus Listrik Transjakarta Resmi Beroperasi, Anies Sebut Solusi Hadapi Polusi Udara
Anies mengatakan, saat ini prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu mengganti transportasi umum konvensional dengan transportasi umum berbasis listrik, seperti bus transjakarta yang kini sudah memiliki armada bus listrik yang sudah beroperasi di empat rute non-BRT.
"Kami justru memprioritaskan kendaraan umum berbasis listrik daripada kendaraan pribadi berbasis listrik," tutur Anies.
Baca juga: Anies Targetkan Separuh Armada Transjakarta Diganti Jadi Bus Listrik pada 2025
Menurut Anies, persoalan lalu lintas di Jakarta tidak melulu tentang polusi udara. Peran jumlah kendaraan yang semakin banyak juga menjadi masalah serius terhadap kemacetan di Jakarta.
Jika Pemprov DKI memprioritaskan penggantian kendaraan pribadi atau kendaraan dinas berbasis listrik, maka tidak akan mengubah masalah kedua yaitu kemacetan.
"Kalau kita mendorong kepada kendaraan listrik pribadi, hanya menyelesaikan satu (masalah) jumlah polusi udara, tapi jumlah kendaraan (yang membuat kemacetan) tidak," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.