Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek 87 Tahun Datangi Kantor Damkar, Minta Lepas Cincin yang Dia Pakai sejak Remaja

Kompas.com - 10/03/2022, 08:52 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Tangerang Selatan, Engkong Komeng (87), bersama anaknya mendatangi markas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan, Selasa (8/3/2022).

Warga Setu itu meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk melepaskan cincin batu akik dari jari manis tangan kirinya.

Cincin itu sudah melekat di jari Komeng puluhan tahun. Namun, baru-baru ini, ia merasa jarinya kesakitan sehingga cincin itu hendak dilepas. 

Baca juga: Curhat Petugas Damkar Blitar, Potong Cincin yang Ditindikkan di Alat Kelamin: Kami Grogi

Komandan Regu Tim Alpha Damkar Kota Tangsel Darus Salam mengatakan, awalnya Komeng dibantu sang anak berupaya melepas sendiri cincin tersebut. 

Sang anak berusaha melepaskan cincin batu akik tersebut dengan menggunakan benang yang digesekkan ke jari pria lanjut usia tersebut. 

"Jadi sama anaknya berusaha dilepas pakai benang sama anaknya, tapi bukan kelepas tapi malah luka. Akhirnya, dibawa ke Damkar Kota Tangsel," kata Darus dilansir Tribun Jakarta, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: RSUD Pasar Rebo Kebakaran, Asap Mengepul di Lantai 1

Kepada petugas, Komeng menceritakan bahwa cincin batu akik tersebut telah melekat di jari manis tangan kirinya sejak ia masih remaja.

Namun, Komeng belakangan merasa jari manisnya itu kesakitan hingga ia pun ingin melepas cincinnya.

Beruntung, cincin tersebut berhasil dilepas dari jari manis Engkong Komen dengan bantuan petugas Damkar Kota Tangsel.

"Kita potong cincinnya pakai gerinda mini," ujar Darus. 

Baca juga: Kontradiksi Anies Hadapi Gugatan Korban Banjir, tetap Banding Meski Klaim Sudah Jalani Putusan

Petugas Damkar memang selama ini menjadi andalan warga untuk berbagai urusan, termasuk juga untuk melepas cincin yang sulit dilepas.

Belum lama ini, MRZ, seorang pria berusia 25 tahun meminta bantuan petugas Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar, Jawa Timur, untuk melepas cincin yang ditindikkan di bagian bawah alat kelaminnya.

Pria asal Desa Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, itu datang ke Kantor Unit Pemadam Kebakaran di Jalan Semeru Kota Blitar pada Selasa (1/3/2022).

Baca juga: PPKM Level 2 Jakarta, Ketika Prokes Makin Longgar tapi Vaksinasi Booster Rendah

Pria itu datang dengan menahan rasa malu.

Kepala Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar Andi Putra Sagita mengatakan, MRZ meminta bantuan pihaknya setelah gagal melepas cincin logam yang ditindik pada organ vitalnya itu.

"Tindik (cincin) itu ada kuncinya, tapi kuncinya macet. Karena panik, yang bersangkutan datang ke kantor kami," ujar Andi saat dikonfirmasi Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Diantar Anak, Kisah Komeng Datangi Markas Damkar Demi Lepas Cincin Kesayangan Sejak Remaja"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com