Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Penutupan Pelintasan Sebidang di Stasiun Senen, Warga Surati Jokowi

Kompas.com - 10/03/2022, 11:22 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Jakarta Pusat menyurati Presiden Joko Widodo terkait penolakan rencana penutupan pelintasan sebidang di Stasiun Senen oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Very Yonnevil, Ketua RW 001 Tanah Tinggi mengatakan, mengirim surat ke Jokowi merupakan bentuk reaksi warga sekitar menolak rencana itu.

"Dalam surat itu kita sampaikan dalam beberapa aspek termasuk aspek ekonomi, sosial, dan keamanan," ujar Very, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Warga Tolak Rencana Penutupan Pelintasan Sebidang di Stasiun Pasar Senen, Ancam Akan Demo

Surat tersebut berbentuk satu bundel buku disertai tanda tangan warga yang menolak rencana penutupan pelintasan sebidang.

Very mengungkapkan, surat tersebut dikirim sejak Selasa (8/3/2022). Dia berharap Jokowi dapat mendengar keluhan warga yang terdampak langsung akibat adanya rencana penutupan pelintasan sebidang.

Sebelumnya, mantan anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Hanura tersebut mengatakan penutupan pelintasan sebidang itu akan berdampak buruk pada perekonomian masyarakat sekitar.

"Tanah Tinggi ini adalah wilayah kumis atau kumuh dan miskin. Masyarakat di sini masyarakat bawah, sebagian besar berdagang di Pasar Senen," ujar Very, Kamis (10/2/2022).

Menurut Very, banyak warga di Tanah Tinggi yang membawa gerobak untuk berjualan di Pasar Senen.

Baca juga: Sudah Ada Underpass, Pelintasan Sebidang di Stasiun Pasar Senen Akan Ditutup

Oleh karena itu, seandainya penutupan pelintasan sebidang jadi dilakukan, hal tersebut akan menyulitkan mereka yang hendak berjualan di Pasar Senen.

"Ada yang bawa gerobak, ketika ini akan ditutup mereka jadi lewat fly over nanti macetnya seperti itu. Itu yang tidak dipikirkan," tutur Very.

"Kami yang jelas sebagai warga Tanah Tinggi menolak. Mau dibuat jembatan penyeberangan orang (JPO) itu tidak masuk akal, apa gerobak bisa naik ke atas," sambung dia.

Sebagai informasi, DJKA akan menutup pelintasan sebidang sisi selatan Stasiun Pasar Senen.

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Edi Nur Salam mengatakan pelintasan sebidang di sisi selatan Stasiun Pasar Senen perlu ditutup karena di sekitar kawasan tersebut sudah tersedia underpass untuk pengendara melintas.

Baca juga: Siapa yang Paling Bertanggung Jawab di Pelintasan Sebidang Kereta Api?

Penutupan pelintasan sebidang sisi selatan Stasiun Pasar Senen itu juga merupakan upaya mendukung pemindahan sinyal (switch over) Stasiun Manggarai.

Sebab, Stasiun Manggarai akan dijadikan stasiun sentral yang berdampak meningkatnya perjalanan kereta api, termasuk di pelintasan Stasiun Pasar Senen.

"Bagaimana pun, yang kami lakukan ini adalah untuk menyelamatkan nyawa pengguna jalan dan memastikan kereta api dapat melintas dengan selamat," ujar Edi, Rabu (9/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com