Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Sekolah Harus Dinamis, Cepat Dibuka bila Covid-19 Melandai, Cepat Ditutup Saat Kasus Melonjak

Kompas.com - 11/03/2022, 15:42 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, sekolah harus dinamis dalam menyikapi pandemi Covid-19. Dengan demikian, pendidikan terhadap anak tidak terlalu terhambat.

Hal itu disampaikan Dicky menanggapi mulai dibukanya sejumlah sekolah di wilayah aglomerasi Jabodetabek yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

"Prinsipnya sekolah harus dinamis. Ketika bahaya atau kasus Covid-19 melonjak cepat diamankan, ketika Covid-19 membaik cepat dibuka. Supaya tidak membuat anak-anak kita terlalu lama di rumah," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Kaji Rencana PTM 100 Persen, Pemkot Tangerang Tak Ingin Muncul Klaster Penularan Covid-19

Namun, ia mengingatkan, pembukaan sekolah di masa PPKM Level 2 harus dilakukan bertahap dan tidak langsung dengan kapasitas 100 persen. 

Dicky mengatakan, saat ini penularan Covid-19 mulai menurun, tetapi situasinya masih dinamis. Karena itu, pemerintah daerah dan sekolah di Jabodetabek perlu terlebih dahulu menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 50 persen.

Setelah itu mereka bisa mengevaluasi pelaksanaannya dan melanjutkannya dengan pelaksanaan PTM 100 persen bila hasilnya memungkinkan.

"Tetap ada pembatasan. Dibagi dua. Ada waktunya, harus diatur. Nanti setelah Lebaran kita lihat. Ini kan situasi masih sangat dinamislah," tutur Dicky.

Seperti diketahui, saat ini Jabodetabek menerapkan PPKM level 2. Sejumlah pemerintah daerah pun berencana menggelar PTM 100 persen.

Baca juga: PPKM Level 2, DKI Jakarta Masih Terapkan PTM 50 Persen

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang termasuk yang membuka opsi untuk meningkatkan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi 100 persen dari kapasitas.

Kata Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, opsi itu dipertimbangkan berdasarkan diterapkannya PPKM Level 2 di Kota Tangerang pada 8-14 Maret 2022.

Adapun Pemkot Tangesel telah memberlakukan PTM 100 persen. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Tangerang Selatan mulai memberlakukan PTM 100 persen pada Senin (7/3/2022).

Proses belajar mengajar yang dimulai pada Senin (7/3/2022) tersebut dibagi menjadi dua sif dalam sehari agar murid tetap bisa menjaga jarak aman di tengah penularan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com