Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Susun Akuarium Masih Dapat Subsidi untuk Biaya Fasum dari Pemprov DKI

Kompas.com - 15/03/2022, 12:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat yang tinggal di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, masih mendapat subsidi dari Pemprov DKI Jakarta.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM) Diani saat dihubungi, Selasa (15/3/2022).

Menurut Diani, subsidi dari pemerintah diperuntukkan bagi biaya operasional gedung seperti listrik koridor dan fasilitas umum (fasum).

"Untuk subsidi listrik koridor dan fasilitas umum benar (dari pemerintah), untuk warga kami tetapkan (membayar untuk) pembiayaan dan perawatan (gedung)," ujar Diani.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Ada Kemungkinan PTM Kembali Digelar 100 Persen

Meskipun demikian, kata dia, warga penghuni tetap dikenakan biaya per bulannya Rp 170.000.

Rinciannya, Rp 100.000 untuk perawatan gedung dan Rp 70.000 untuk kebutuhan operasional.

"Ada 103 kepala keluarga (yang tinggal di unit Kampung Susun Akuarium), tapi ada yang kosong empat unit," kata dia.

Empat unit yang kosong itu digunakan sebagai unit usaha koperasi, yakni dijadikan sebagai guest house.

Baca juga: Polda Metro Jaya Sebut Jokowi Batal Riding bersama 20 Pebalap MotoGP dalam Parade di Jakarta

Menurut dia, empat unit kosong yang dijadikan guest house itu sudah disepakati warga, termasuk mereka yang akan masuk ke Kampung Susun Akuarium tahap 2 yang belum rampung pengerjaannya.

"Ini kesepakatan dalam rapat warga, karena warga yang masih di luar tunggu nanti tahap 2 selesai. Kalau dikasih ke warga yang di luar tidak cukup juga. Malah jadi iri-irian, unit ini sudah diketahui dan disepakati tim kerja kok," ucap dia.

Adapun kampung susun yang telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 17 Agustus 2021 itu hanya diperuntukan bagi warga yang terdampak penggusuran.

Baca juga: Ini Aturan Lengkap PPKM Level 2 Jabodetabek...

Berbeda dengan rusun lainnya, seluruh pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas Kampung Susun Akuarium dilakukan oleh koperasi dan warga.

Diketahui sebanyak 107 unit yang berada di dua blok bangunan telah digunakan warga.

Dari unit yang telah tersedia, 103 disiapkan untuk warga, sedangkan sisanya digunakan untuk ruang bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com