JAKARTA, KOMPAS.com - Analis kebijakan transportasi Azas Tigor Nainggolan mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segara melakukan perubahan terhadap manajemen PT Transjakarta lantaran belakangan ini kerap mengalami kecelakaan
"Jika perubahan tidak juga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta maka patut dicurigai adanya pembiaran terhadap buruknya layanan Transjakarta," kata Tigor, dikutip dari Antara, Senin (14/3/2022).
Menurut Tigor, ada dua masalah yang dialami Transjakarta hingga menyebabkan kecelakaan armada mereka selama dua hari berturutan.
Baca juga: Kecelakaan Bus Transjakarta yang Berulang dan Pentingnya Sekolah bagi Pengemudi
Pertama adalah dalam struktur manajemen dan kedua soal kebijakan layanan dan manajemen kinerja di tubuh TransJakarta.
Tigor mengatakan, berdasarkan catatan tahun 2021 lalu, setidaknya terdapat 520 kejadian kecelakaan bus Transjakarta di jalan raya. Setelah kejadian tahun 2021 itu Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turut melakukan evaluasi.
Tetapi hingga hari ini masih saja Transjakarta mengalami kecelakaan lalu lintas, bahkan kian serius karena sampai menimbulkan korban jiwa.
"Melihat banyaknya terjadi kecelakaan Transjakarta ini membuktikan bahwa struktur manajemen Transjakarta tidak bekerja baik," kata Tigor.
"Artinya ada masalah struktural di dalam tubuh TransJakarta saat ini dan harus segera diperbaiki. Di mana struktur manajemen khususnya direksi, tidak bekerja baik dalam membangun manajemen layanan yang aman dan nyaman bagi layanan TransJakarta," kata dia.
Selanjutnya, ujar Tigor, perubahan yang perlu dilakukan adalah di jajaran internal manajemen dengan merubah kebijakan layanan dan personel manajemen kerja di tubuh Transjakarta.
Baca juga: Diduga Lawan Arah, Mercy Adu Banteng dengan Bus Transjakarta
"Perubahan ini termasuk direksi, harus dilakukan oleh gubernur sebagai pemegang saham mayoritas BUMD PT Transjakarta," katanya.
Berbagai perubahan itu, kata Tigor, harus dilakukan agar terjadi peningkatan kualitas layanan transportasi di Jakarta.
Tigor mengatakan, pasalnya sampai sekarang masih lebih banyak warga yang menggunakan kendaraan pribadi dibanding transportasi umum sehingga terjadi kemacetan.
"Jadi bagaimana pula warga mau pindah ke layanan transportasi publik sementara Transjkarta sebagai moda transportasi publik andalan Jakarta, melakukan layanan penuh dengan kecelakaan lalu lintas yang selalu membawa korban meninggal dunia atau kerusakan serius," tuturnya.
Baca juga: Kronologi Bus Transjakarta Tabrak Pemulung hingga Tewas di Pancoran
Diketahui, sejak Minggu (13/3/2022) hingga Senin (14/3/2022), terjadi empat kali kecelakaan.
Pada Minggu, sekitar pukul 06.10 WIB terjadi kecelakaan di Jalan MH Thamrin yang mengakibatkan seorang pengendara motor tewas terlindas bus Transjakarta.
Pada hari yang sama yakni di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, bus Transjakarta menabrak separator hingga mengakibatkan tangki bahan bakar minyak bus tersebut bocor dan isinya berceceran di jalan.
Masih di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di Layang Simprug juga terjadi kecelakaan melibatkan TransJakarta dan mobil sedan mewah pada Minggu malam.
Tidak ada korban jiwa dalam dua kecelakaan di Jakarta Selatan itu.
Sementara itu, kecelakaan keempat kembali terjadi pada Senin yang menyebabkan seorang pejalan kaki tewas ditabrak bus Transjakarta di Pancoran, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.