Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Sebut Densus 88 Amankan 4 Buku hingga Ponsel dari Kediaman Tersangka Teroris di Tangerang

Kompas.com - 15/03/2022, 15:16 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tersangka terorisme berinisial To ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri di Perumahan Samawa Village, Jati Mulya, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (15/3/2022).

To disebut adalah anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Ketua RW di Perumahan Samawa Village, Lukman, menyebutkan bahwa kediaman To sempat digeledah.

Baca juga: Tersangka Teroris di Tangerang Disebut Ditangkap Saat Subuh

Penggeledahan dilakukan pukul 07.00 WIB, usai To ditangkap sekitar pukul 05.00 WIB.

"(Kediaman To digeledah) sekitar jam 07.00 WIB-an," ungkap Lukman saat ditemui, Selasa.

"Langsung Densus 88 datang ke sini (rumah terduga teroris) penggeledahan. Itu (penggeledahan) sekitar setengah jam," sambungnya.

Dia menyebutkan, setidaknya ada beberapa benda yang turut diamankan oleh Tim Densus 88, yakni empat buah buku, satu buah kartu ATM, dan satu ponsel.

Lukman mengaku tak mengetahui judul dari empat buku yang diamankan Tim Densus 88.

Baca juga: Tersangka Teroris Berstatus PNS di Tangerang adalah Bendahara JI

"Yang diamankan itu empat buah buku, enggak tahu saya buku apa saja. Satu (kartu) ATM, satu buku tabungan, satu HP. Jadi ada tujuh buah yang diamankan," papar dia.

Lukman sebelumnya mengatakan, To ditangkap seusai melaksanakan saat subuh.

"(Ditangkap) sekitar jam 05.00 WIB. Kejadiannya (penangkapan) di mushala perumahan ini, habis shalat subuh," ujar dia.

Menurut Lukman, istri To sedang berada di kediamannya saat tersangka teroris itu ditangkap. Karena tak kunjung pulang, istri To menuju masjid perumahan dan mengetahui bahwa suaminya sudah ditangkap.

"Dia (To) enggak sempat pulang, terus istrinya khawatir kenapa dia enggak pulang. Istrinya tanya-tanya, menyusul ke masjid, (To) sudah enggak ada," papar Lukman.

Baca juga: Kontroversi Munarman, dari Kasus Penganiayaan hingga Dugaan Terlibat Terorisme...

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyatakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, To merupakan seorang pegawai sipil negeri (PNS).

"Tersangka To juga seorang PNS/ASN (aparatur sipil negara)," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa.

Ramadhan tidak menginformasikan instansi tempat To bekerja. Dia mengatakan To merupakan anggota kelompok JI.

Namun, Ramadhan belum menginformasikan detil soal peran dan keterlibatan To dalam jaringan JI.

Menurut Ramadhan, penangkapan To dilakukan pada pukul 04.52 WIB hari ini. To diamankan di kawasan Perumahan Samawa Village.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Ikut Resmikan Masjid Agung Bogor, Zulhas Puji Lokasinya yang Strategis

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Wacana Sekolah Gratis di Jakarta tapi KJP Dihapus, Warga: Lebih Adil

Megapolitan
Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Terungkapnya Kasus Bensin Campur Air di Bekasi, Ternyata Bukan karena Kebocoran Tangki di SPBU

Megapolitan
Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Antusiasme Sakti Mudik ke Subang, Tak Sabar Lihat Kemajuan Kampung Halaman

Megapolitan
Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Ingin Masukkan Orang Profesional, Bima Arya Bakal Susun DKM Masjid Agung Bogor di Sisa Masa Jabatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com