TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyebutkan, ada sekitar 1.700 kepala keluarga (KK) yang tidak memiliki sanitasi pembuangan air yang layak di Tangsel.
Dari tujuh kecamatan yang tersebar di wilayah Tangsel, wilayah dengan warga terbanyak menggunakan jamban "helikopter" yakni Kecamatan Setu dengan 420 KK.
Mereka menggunakan jamban "helikopter" atau jamban apung yang didirikan menggunakan kayu di atas kali.
Baca juga: Wali Kota Sebut Ada 1.700 KK di Tangsel yang Masih Gunakan Jamban Helikopter
Pemerintah Kota Tangsel pun mengupayakan berbagai penanganan agar warganya dapat menggunakan sanitasi yang layak dan tidak buang air besar sembarangan (BABS).
"Secara fisik konstruksi kami bangunkan bagi warga yang punya lahan di rumahnya, tapi bagi yang tidak punya lahan, kami desain misalnya menjadi bilik komunal 2-3 rumah tangga itu satu tempat BAB," ujar Benyamin saat dihubungi, Selasa (15/3/2022).
Ia memastikan akan terus membangun fasilitas sanitasi komunal, baik menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) maupun melalui program bantuan pihak ketiga seperti dana corporate social responsibility (CSR) dan Baznas.
Baca juga: Wali Kota Tangsel Sebut Warga Kecamatan Setu Paling Banyak Gunakan Jamban Helikopter
Selain membangun fasilitas sanitasi yang layak secara fisik, kata Benyamin, ada juga penanganan sisi medis dan budaya.
"Kalau sisi medis, kami minta teman-teman di puskesmas untuk melakukan sosialisasi," kata dia.
"Sisi budayanya ini peran para tokoh masyarakat, peran lurah untuk edukasi meninggalkan kebiasaan BABS," lanjut Benyamin.
Menurut Benyamin, bukan hanya faktor kemiskinan yang menyebabkan warga melakukan BABS, tetapi hal itu sudah menjadi kebiasaan buruk beberapa warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.