JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang warung tegal (warteg) yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) sepakat untuk menaikkan harga makanan imbas dari melonjaknya harga minyak goreng.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kowantara Mukroni, Jumat (18/3/2022).
"Ya (naiknya) sekitar 5 sampai 10 persenlah," ujar Mukroni dalam keterangan tertulis.
Mukroni mencotohkan, harga gorengan seperti tempe naik dari yang semula Rp 1.000 menjadi Rp 2.000.
"Tetapi tempenya dibikin agak besar. Pedagang mulai menyesuaikan harga mulai hari ini," kata Mukroni.
Baca juga: Siang Cari Minyak Goreng Enggak Ada, Sore Setelah HET Dicabut Stoknya Banyak, Tak Masuk Akal...
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mencabut peraturan mengenai harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditas minyak goreng kemasan.
Jika sebelumnya harga minyak goreng per liter dipatok senilai Rp 14.000 berdasarkan HET, sekarang harga minyak goreng per liternya bisa mencapai Rp 25.000.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan, pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan terkait HET seiring terjadinya kelangkaan minyak goreng di lapangan.
"Iya dicabut HET (hari ini). Jadi harga minyak goreng kemasan dibebaskan, tetapi untuk curah dibatasi Rp 14.000 per liter," kata Oke Nurwan dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (16/3/2022).
Usai kebijakan HET dicabut, stok minyak goreng kemasan dilaporkan melimpah di pasaran.
Baca juga: Minyak Goreng Kembali Melimpah Saat Harganya Naik, Warga: Terbukti Bukan Emak-emak yang Timbun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.