BEKASI, KOMPAS.com - Alwi (40), pedagang tahu bulat di Pasar Baru, Kota Bekasi, ikut terkena dampak kenaikan harga minyak goreng setelah pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi.
Alwi hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa ia harus berdagang dengan untung yang tidak seberapa setiap harinya.
"Pasrah saja. Ya, paling rencananya sih, berhenti dagang dulu, tunggu minyak goreng normal, gitu. Tapi ya gimana, saking kepepetnya dijalanin saja," pasrah Alwi saat ditemui Kompas.com, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Minta Kasus Minyak Goreng Wasilah 212 Diusut Tuntas
Alwi mengatakan bahwa saat ini dirinya hanya sanggup membeli minyak goreng curah dengan harga Rp 20.000 per liter yang digunakan sebagai bahan baku untuk menggoreng tahu bulat dagangannya.
"Sekarang itu Rp 25.000 per liter buat yang minyak goreng kemasan, kalau yang curah, Rp 20.000. Ya, untuk berdagang jadinya saya terpaksa pakai yang paling murah," katanya.
Alwi menuturkan, dengan harga minyak goreng saat ini, dirinya tidak banyak mendapatkan keuntungan.
"Ya, sedikit keuntungannya, sedikit banget, cuma ya gitu, dijalani saja," tambahnya.
Pedagang minyak goreng curah, Supendi (40) menyatakan bahwa ia juga merasakan dampak kenaikan harga minyak di pasaran.
"Barangnya (minyak goreng) susah didapat. Dari agennya juga suka kosong, waktu di subsidi malah susah," kata Supendi. ," ucapnya.
Baca juga: Minyak Goreng Curah Tak Diminati Warga: Dianggap Tak Higienis, Stok Juga Langka
Ketika Supendi mendapatkan stok minyak goreng curah untuk dijual, banyak warga yang sudah menunggu untuk membeli.
"Berebut, ini baru ada tadi pagi. Sempat kosong dari kemarin, terus juga tadi ada antrean," katanya.
Pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sejak Rabu (16/3/2022) lalu menyusul adanya kelangkaan yang terjadi belakangan ini.
HET minyak goreng yang berlaku sebelumnya mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
Baca juga: HET Dicabut, Minyak Goreng Kemasan Berbagai Merek Penuhi Rak Pasar Swalayan, Harga Melambung
HET harga minyak goreng ditetapkan seharga Rp 11.500 hingga Rp 14.000 per liter.
Ketika harga minyak goreng turun dan sesuai HET, keberadaan barang tersebut di pasaran justru menjadi langka.
Namun, setelah HET dicabut, minyak goreng kemasan dengan berbagai merek terkenal kini mulai memenuhi rak yang sebelumnya lebih sering kosong di sejumlah pasar swalayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.