TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SMK Nusantara Rasudin membantah kabar yang menyebutkan beberapa siswanya tidak boleh ikut ujian karena belum melunasi tunggakan biaya sekolah.
"Yang ada hanya tertunda tahap ke dua atau tahap selanjutnya. Alasannya, orangtua (wali murid) belum menyelesaikan kewajiban sebagian administrasi yang diharapkan sekolah, mengingat tunggakan secara global begitu besar," ujar Rasudin saat dikonfirmasi, Selasa (22/3/2022).
Ia menuturkan, sejak pandemi Covid-19 ada ribuan siswa yang menunggak biaya sekolah sehingga secara kumulatif jumlahnya mencapai Rp 2,6 miliar.
Jumlah tunggakan tersebut diketahui berdasarkan laporan bulanan pada akhir Februari lalu. Itulah yang kemudian menyebabkan terhambatnya operasional sekolah.
Baca juga: Menunggak Uang Sekolah, Siswa SMK Nusantara Tangsel Ikuti UTS Susulan
"Untuk yang tertunda, orangtua harus melakukan usaha dan juga kemunikasi dengan pihak sekolah untuk mencari solusi yang sama-sama bisa diterima pihak orangtua dan sekolah. Kebijakan ini mungkin sekolah swasta (lainnya) sama," ungkap Rasudin.
Ia bahkan menyatakan tidak pernah mengeluarkan siswa (drop out) hanya karena tunggakan biaya sekolah.
Menurut Rasudin, ada sekitar 200 ijazah siswa yang sudah lulus boleh diambil tanpa perlu melunasi tunggakan. Padahal, kata dia, jumlah tunggakan alumni tersebut mencapai Rp 2 miliar lebih.
"Kalau mereka tidak bisa bayar untuk yang tidak mampu, kami juga mengeluarkan beasiswa setiap tahunnya. Tapi ini sudah 3 tahun dana operasional terhambat. Dan sekolah swasta saya rasa punya kebijakan tersendiri dalam mengelola manajemen sekolahnya," pungkas Rasudin.
Baca juga: Siswa SMK Nusantara Ujian Susulan karena Menunggak, Ombudsman Minta Disdik Turun Tangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.