Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Ditangkap Terkait Dugaan Terorisme, Wakil Walkot: Posisi Tangsel Memungkinkan Teroris Bersarang

Kompas.com - 25/03/2022, 07:10 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengakui kemungkinan Tangsel menjadi sarang teroris.

Hal itu, kata dia, karena posisi geo-strategis Tangsel yang dekat dengan Ibu Kota dan juga kota besar lainnya.

Ia mengatakan hal tersebut untuk menanggapi adanya penangkapan warga yang diduga terlibat teroris jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayahnya.

"Nah ini memang Tangsel ini posisi geo-strategisnya sangat memungkinkan teroris bersarang. Karena memang dekat dengan Ibu Kota juga, dekat dengan kota-kota besar lainnya," ujar Pilar kepada wartawan di Pakualam, Serpong Utara, Tangsel, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Warga Ciputat Ditangkap Terkait Dugaan Terorisme, Adik: Nangis Bilang ke Calonnya Mau Nungguin Enggak?

Pihaknya saat ini selalu mengadakan forum-forum kewaspadaan di tengah masyarakat. Selain itu, kata Pilar, Pemkot juga selalu berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri yang juga berkoordinasi hingga tingkat RT dan RW.

Pemkot Tangsel berharap agar seluruh elemen masyarakat, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) untuk bersama peduli dan melihat lingkungan sekitar.

"Kemarin tertangkap itu kan karena ada laporan dari warga yang mereka was-was bahwa ada gerak-gerik yang mencurigakan dan sebagainya, dan juga laporan dari intelijen-intelijen di lapangan," jelas Pilar.

"Saya berharap sebelum terjadi sesuatu ya untuk para pelaku teroris ini untuk bisa dilakukan penindakan lah ya, apakah penangkapan atau pembinaan dan sebagainya," lanjutnya.

Baca juga: Warga Ciputat Tangsel Ditangkap Terkait Dugaan Terorisme, Ayah: Anak Saya Tidak Terlibat

Selain itu, kata Pilar, pihaknya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan Badan Intelijen Nasional (BIN) agar ke depannya mengadakan program bagi para mantan Narapidana Terorisme (Napiter).

"Bagaimana ke depan ada program mantan Napiter itu untuk kita kasih program-program ekonomi lah, supaya mereka juga punya lapangan pekerjaan dan jangan kembali lagi kepada kegiatan-kegiatan yang radikal," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri meringkus lima tersangka yang diduga sebagai kelompok pendukung Negara Islam dan Suriah (ISIS).

Lima tersangka itu diduga terkait dengan media propaganda kelompok teroris tersebut.

"Iya benar (lima tersangka ditangkap)," ujar Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, Kamis (24/3/2022).

Adapun kelima tersangka itu masing-masing berinisial MR, HP, MI, RBS, dan DK. Mereka ditangkap sejak 9 hingga 15 Maret di beberapa lokasi berbeda seperti Kabupaten Kendal, Jakarta Barat, Lampung, dan Tangerang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com