JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menganggap, turunnya target jumlah penonton langsung Formula E dari 50.000 menjadi hanya 10.000 merupakan pertanda bahwa ajang balap tersebut merupakan program "abal-abal".
Politisi PDI-Perjuangan ini juga menilai Formula E sebagai acara yang dipaksakan pelaksanaannya.
"Program abal-abal tanpa perencanaan yang baik dan serba dipaksakan," kata Gilbert merujuk pada ajang balap mobil listrik Formula E, Senin (28/3/2022).
Selain itu, Gilbert menyoroti pula perihal jumlah tribune penonton yang belum mendapat kepastian dari Formula E Operation (FEO). Padahal, ajang balap tersebut akan segera digelar pada awal Juni 2022.
Menurut dia, jumlah tribune penonton harusnya ditentukan oleh penyelenggara di Jakarta, dalam hal ini PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Baca juga: Perjalanan Panjang Sirkuit Formula E, Kini Diminta Revisi demi Aspek Keselamatan...
"Soal tribune juga menunggu keputusan FEO sangat menyakitkan. Kalau trek yang diputuskan FEO, tentunya masih bisa diterima, akan tetap tribune yang notabene uang rakyat Jakarta lalu diatur FEO. Itu terasa mengganggu," pungkasnya.
Sebelumnya, Komite Pelaksana Formula E Irawan Sucahyono mengatakan, kapasitas tribune sirkuit Formula E yang akan disediakan untuk penonton langsung adalah sekitar 10.000.
"Sekitar 10.000 (tribune penonton di sirkuit)," ujarnya saat ditemui di lokasi sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (25/3/2022).
Namun, Irawan menyebut bahwa kapasitas tribune bisa berkembang setelah dilakukan review.
Meski begitu, kapasitasnya tetap lebih rendah dari yang sebelumnya ditargetkan Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto.
Dalam konferensi pers yang digelar Rabu 22 Desember tahun lalu, Widi mengatakan akan ada 50.000 penonton yang langsung menyaksikan Formula E di Ancol.
Widi bahkan mengatakan akan menggunakan area Ancol secara keseluruhan untuk menampung massa yang diperkirakan akan membeludak.
"Mengenai hari H mungkin penonton sekitar 50.000 orang. Untuk mengendalikannya agak sulit, sehingga mungkin pada hari H kita gunakan (kawasan Ancol) hanya untuk (balap) saja supaya tidak chaos," ujar Widi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.