Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka Tawuran di Palmerah, Baru Berhenti Setelah Ada Korban Tewas

Kompas.com - 30/03/2022, 08:57 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak lagi ramai, tak lagi gaduh, sosok remaja laki-laki itu tergeletak tidak bergerak saat ditemukan warga pada Selasa (13/3/2022) dini hari lalu.

Warga menyadari, remaja itu kemungkinan salah satu dari beberapa remaja yang beraksi tawuran di depan rumahnya di Jalan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat beberapa menit sebelumnya.

"Saya melihat, menyaksikan korban sudah tergeletak. Kondisinya saat itu kayak kena sabetan celurit," kata MY (59) warga setempat, saat itu.

MY mengakui, sebelumnya ia melihat aksi para pemuda tersebut, namun ia tak berani membubarkan. Sebab, para pemuda itu terlihat membawa senjata tajam besar dan saling serang di jalan permukiman yang sempit itu.

Baca juga: Korban Tewas akibat Tawuran di Palmerah, Polisi: Ada Luka di Dada

"Yang tawuran itu sekitar umur 17 sampai 20 tahun kelihatannya," kata dia.

MY menyebut aksi tawuran sudah kerap terjadi di lingkungan tersebut. Namun, peserta tawuran itu dtidak dikenalinya sebagai warga setempat.

Korban meninggal dunia dengan luka bacokan

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Niko Purba mengatakan, pemuda yang tergeletak itu berinisial RY. Dia mengalami luka besar di bagian dada yang mengakibatkan meninggal dunia.

"Berdasarkan hasil pengecekan sementara, korban mendapat luka di bagian dada kurang lebih 20 sentimeter," kata Niko saat itu.

Selain terluka di bagian dada, dalam pemeriksaan lanjutan, korban juga mengalami sejumlah luka di bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Tawuran Antarkelompok Pecah di Palmerah, Satu Orang Tewas

"Korban mengalami luka bacok di dua luka bacokan di lengan, lalu di pinggang, di paha juga ada memar benturan benda tumpul," jelas Niko menjelaskan perkembangan kasus pada Selasa (29/3/2022).

Niko menceritakan, kejadian bermula dari perseteruan antara dua orang pelaku tawuran dari masing-masing kelompok.

"Motifnya itu cuma kesal-kesalan. Ada salah satu pihak bermasalah, lalu mengajak temannya yang lain. Kemudian janjian tawuran," kata Niko.

Tawuran kemudian pecah di lingkungan rumah warga.

"Akibat tawuran itu, salah satu remaja dari salah satu kelompok menjadi korban dengan luka bacokan," kata Niko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com