TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harga bahan pangan atau sembilan bahan pokok (sembako) di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadhan yang jatuh pada awal April mendatang.
Kenaikan harga pangan ini dikonfirmasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel.
"Untuk harga sembilan bahan pokok (sembako) ada beberapa komoditas yang relatif mengalami kenaikan," ujar Kepala Disperindag Kota Tangsel Heru Agus Santoso, Selasa (29/3/2022).
Komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga di antaranya berupa telur, gula, minyak goreng, dan daging.
Heru menyebut, salah satu faktor yang menyebabkan harga pangan naik adalah faktor cuaca yang membuat stok pangan terbatas. Sementara itu, permintaan terus naik menjelang Ramadhan.
Baca juga: Kapolres Tangsel Dilaporkan ke Propam Polri, Berawal dari Bersitegang Saat Eksekusi Rumah
Berikut harga beberapa komoditas pangan di Tangsel per Selasa, 29 Maret 2022, sebagaimana tertulis dalam situs Pantau Harga Pasar Kota Tangsel (Pagar).
Menjelang Ramadhan, Heru menyebut ada beberapa bahan pangan yang diminati warga. Salah satunya adalah daging merah.
Oleh sebab itu, harga daging pun meningkat karena hukum supply and demand.
Heru menuturkan, harga daging ayam broiler mengalami kenaikan sekitar Rp 3.000 per kg.
Kemudian, untuk harga daging sapi mengalami kenaikan sekitar Rp 3.000 hingga Rp 10.000 per kg, tergantung pada jenis dagingnya.
Selain itu, harga gula pasir mengalami kenaikan dari Rp 11.500 menjadi sekitar Rp 14.000 per kg.
Pemerintah Kota Tangsel melalui Disperindag mengupayakan agar stok pangan, termasuk minyak goreng yang sempat langka di pasaran, tetap terjaga.
Untuk harga minyak goreng sendiri akan ditetapkan sesuai ketentuan yang telah disusun pemerintah pusat.
Sebelumnya, pemerintah sempat memberlakukan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan. Namun, stok minyak goreng kemasan kemudian menjadi langka.
Pemerintah pun memutuskan untuk mencabut kebijakan HET tersebut demi memunculkan kembali peredaran minyak di pasaran.