Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Petugas Gabungan Tertibkan Kafe Esek-esek di Gang Royal Jakut

Kompas.com - 01/04/2022, 09:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas gabungan menertibkan kafe-kafe esek-esek alias tempat prostitusi yang berada di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (31/3/2022).

Dari penertiban itu, petugas menemukan banyak botol minuman keras dan alat kontrasepsi yang tergeletak di kamar-kamar sempit tempat tersebut.

Alat kontrasepsi berupa kondom ditemukan di kamar tersebut, baik bekas pakai maupun masih baru.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Dinas Sosial Lakukan Razia PMKS di Penjaringan Jakarta Utara

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini mengatakan, penertiban tersebut dilakukan untuk mengantisipasi praktik prostitusi jelang Ramadhan.

"Jadi mendekati bulan suci Ramadhan, tempat-tempat ini harus dihilangkan, dibongkar," kata Juaini di lokasi.

Juaini mengatakan, banyak bangunan liar yang disalahgunakan untuk dijadikan tempat prostitusi di Gang Royal.

Baca juga: Lokalisasi Gang Royal Penjaringan Digerebek, Ada Kamar Bawah Tanah untuk Kencan

Bahkan, kata dia, bangunan-bangunan yang dijadikan tempat prostitusi itu merupakan bangunan ilegal karena berdiri di aras lahan PT KAI.

"Karena lokasi tanahnya juga milik PT KAI yang harus kita amankan di sini, kita kerja sama dengan Satpol PP kecamatan, kelurahan, dan Satgas dari PT KAI," kata dia.

Dari hasil operasi itu, terdapat 78 kafe yang ditertibkan.

Baca juga: Geliat Kafe Prostitusi Anak di Gang Royal, Muncul Lagi meski Digerebek Berkali-kali

Menurut Juaini, bangunan-bangunan tersebut tidak disegel tetapi akan dibongkar secara bertahap.

Setidaknya ada 320 petugas gabungan yang dilibatkan dalam penertiban tersebut.

Antara lain terdiri dari TNI/Polri, Satpol PP, Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, petugas PPSU, serta Satgas PT KAI.

Para petugas tersebut melakukan penertiban dengan menyisir bangunan kafe satu per satu sejak pagi hingga siang hari.

Meskipun bangunan tersebut sudah tidak berpenghuni, tetapi sejumlah bukti-bukti bekas aktivitas hiburan malam hingga prostitusi ditemukan.

Petugas pun langsung menghancurkan bangunan-bangunan tersebut dengan peralatan yang sudah disiapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com