JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan mendatangkan keberkahan bagi masyarakat yang memanfaatkan momen tersebut dengan berjualan takjil demi mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Salah satunya bagi mereka yang berdagang menu buka puasa di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Lokasi ini dapat dikatakan legendaris. Setiap bulan Ramadhan, pedagang takjil di lokasi ini nyaris tak pernah sepi pembeli.
Pada Ramadhan kali ini, para pedagang takjil di Benhil kembali menjajakan dagangannya setelah dilarang berjualan di sana selama Ramadhan 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19.
Baca juga: Hari Kedua Puasa Ramadhan, Warga Serbu Pasar Takjil Benhil
Ramadhan kali ini seolah mengembalikan senyum para pedagang yang biasa menjajakan takjil di pasar takjil Benhil.
Salah satunya Rere, pedagang gorengan. Wajah perempuan ini tampak berseri-seri setiap kali melayani pembeli.
"Untuk tahun ini di sini alhamdulillah sudah ramai. Kalau dua tahun lalu kan kami tidak boleh dagang di sini," ujar Rere di lokasi.
Di hari kedua Ramadhan tahun ini, para warga yang berburu takjil datang silih berganti di lapak beratap tenda berwarna biru.
Baca juga: Rela Berdesakan Beli Makanan Buka Puasa di Benhil, Warga: Ini Sensasinya, Takjil di Sini Legend...
Rere pun menyambut baik kedatangan calon pembeli dengan terus menawarkan dagangannya.
"Ya gorengannya, Pak, Ibu. Silakan," teriak Rere menawarkan.
Satu per satu pembeli datang ke lapak hanya berukuran sekitar 3x3 meter itu. Tak sedikit warga membeli gorengan mulai dari tempe, bakwan, tahu, dan lontong.
Rere menjual satu gorengan seharga Rp 2.500. Harga ini naik Rp 500 karena menyesuaikan harga bahan-bahan yang ikut meroket.
"Selama harga minyak naik, saya naikkan juga jadi Rp 2.500. Biasanya Rp 2.000. Kalau kolak Rp 10.000," ucap Rere.
Baca juga: Kawasan Kuliner Pasar Lama Tangerang Diserbu Pencari Takjil, Ada yang Jauh-jauh dari Bogor
Rere sudah beberapa tahun berjualan takjil di Benhil demi mencari tambahan uang. Dia membuka lapak sejak pukul 15.00 WIB setiap harinya.
"Ini hari kedua. Alhamdulillah ramai orang beli dari puasa pertama kemarin. Semua dagangan, bukan cuma saya, habis tak tersisa pada puasa pertama kemarin," kata Rere.
Menurut Rere, pembeli takjil di Benhil biasanya selalu ramai sampai 10 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Setelah itu, pembeli mulai sepi, karena banyak masyarakat yang mulai mudik Lebaran.
"Biasanya 10 atau seminggu sebelum lebaran. Tapi semoga untuk baru Ramadhan ini pembeli ramai terus," ucap Rere.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.