Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fawwaz yang Diterima 5 Universitas di Asia hingga Eropa Bermimpi Jadi Profesor dan Mengabdi pada Negara

Kompas.com - 05/04/2022, 19:49 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.comMuhammad Fawwaz Farhan Farabi menjadi sorotan karena diterima di lima perguruan tinggi terkemuka di Asia hingga Eropa.

Siswa yang bersekolah di MAN Insan Cendekia Serpong ini berhasil mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di Universitas Indonesia, Wageningen University & Research di Belanda, serta Adelaide University, Monash University, dan Royal Melbourne Institute of Technology di Australia.

Remaja yang akrab disapa Fawwaz itu pada akhirnya memutuskan untuk melanjutkan studi di Universitas Indonsia dengan mengambil jurusan ilmu hukum.

"Dari segala jurusan yang ada, saya paling tertarik ilmu hukum, dan untuk ilmu hukum, materi dasar-dasar hukum di Indonesia hanya bisa dipelajari di Indonesia," ujar Fawwaz saat ditemui di kediamannya di Kampung Utan, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Cerita Fawwaz Diterima 5 Perguruan Tinggi, Terpacu Lingkungan Pendidikan dan Pertemanan yang Positif

 

 

Rencananya, setelah lulus S1 Sarjana Hukum di Universitas Indonesia nanti, ia berkeinginan untuk melanjutkan kuliahnya hingga jenjang S3 di luar negeri.

"Sesudah lulus dari ilmu hukum UI S1, rencana S2 dan S3 di luar negeri. Nanti jadi akademisi, jadi dosen juga, terus nerusin jadi guru besar ilmu hukum, dan mengabdi buat negara lewat ilmu," imbuhnya.

Fawwaz mengaku ingin mengikuti jejak kedua orangtuanya, dan berusaha lebih baik dari mereka.

Menurut Fawwaz, orangtuanya berhasil menamatkan sekolah hingga jenjang S3. Ia pun berharap bisa melanjutkan studi hingga bergelar profesor.

"Itu jadi cita-cita saya sekarang. Menjadi guru besar di ilmu hukum," pungkasnya.

Baca juga: Saat Fawwaz Pilih UI Ketimbang Kampus Lain di Luar Negeri, Bermimpi Menjadi Guru Besar Ilmu Hukum

Fawwaz tertarik pada ilmu hukum saat melihat ibunya mengajar.

Ibu Fawwaz, Mesraini, merupakan dosen ilmu hukum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sedangkan Ayah Fawwaz, Suwendi merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Agama RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com