JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, tercatat ada 57 peristiwa tanah longsor di Jakarta dalam lima tahun terakhir, terhitung 2017-2021.
"Sepanjang tahun 2017 hingga 2021 terdapat total sebanyak 57 kejadian tanah longsor yang tersebar di berbagai lokasi di Jakarta," ujar Isnawa dalam keterangan tertulis, Selasa (5/4/2022).
Isnawa menuturkan, kebanyakan kejadian tanah longsor disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi di lokasi yang berada di sekitar kali atau sungai.
Baca juga: 2 Kelurahan di Kebayoran Lama Disebut Rawan Longsor, Ini Lokasinya
Dari 57 kejadian, tanah longsor paling banyak terjadi di Jakarta Selatan yakni 34 kejadian, kemudian Jakarta Timur sebanyak 21 kejadian.
"Adapun untuk detail wilayah kelurahan yang paling banyak terjadi yakni di Srengseng Sawah (6 kejadian) dan Ciganjur (4 kejadian)," tutur Isnawa.
Untuk itu, Isnawa meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi tanah longsor di beberapa wilayah di Jakarta.
S etiap bulan, BPBD DKI akan merilis data potensi tanah longsor yang didapat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melalui situs vsi.esdm.go.id.
Baca juga: Camat Sebut Hampir Semua Kelurahan di Pasar Rebo Rawan Longsor
Pada April 2022, terdapat dua kecamatan di Jakarta Timur dan delapan wilayah kecamatan di Jakarta Selatan yang rawan longsor.
Wilayah rawan longsor di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sementara itu, wilayah rawan longsor di Jakarta Timur meliputi Kecamatan Kramatjati dan Pasar Rebo.
"Informasi yang dirilis setiap bulannya bukan berarti seluruh wilayah kecamatan tersebut masuk ke dalam kategori rawan, namun hanya pada wilayah tertentu yang berada pada kawasan lereng di tepi kali atau sungai saja. Hal ini perlu dipahami agar masyarakat tidak panik, namun tetap waspada," imbuh Isnawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.