JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Enggano di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dipadati pengendara yang hendak membeli bahan bakar Pertalite pada Rabu (6/4/2022) siang.
Antrean pengendara mengular hingga ke luar SPBU dan memakan sebagian badan jalan di Jalan Raya Enggano. Mereka rela antre membeli Pertalite, padahal matahari sedang terik-teriknya.
Seorang pengendara motor, Sampurno (61), mengaku telah beralih ke Pertalite sejak pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Pertamax pada 1 April 2022.
Kenaikan harga Pertamax yang cukup tinggi, yakni Rp 3.500 per liter, membuat Sampurno rela berpanas-panasan untuk mendapatkan Pertalite yang dijual dengan harga lebih murah.
Baca juga: Munarman Divonis 3 Tahun Penjara Terkait Kasus Terorisme
Pertamax kini dijual dengan harga Rp 12.500 per liter, sedangkan Pertalite seharga Rp 7.650 per liter.
"Naiknya (Pertamax) gede banget, Rp 3.500. Lebih baik saya antre beli Pertalite," ujarnya saat ditemui di SPBU Enggano, Rabu (6/4/2022).
Padahal, Sampurno mengaku sudah sangat lama menjadi konsumen Pertamax.
Namun, karena adanya kenaikan harga yang signifikan tersebut, dia pun terpaksa beralih ke Pertalite untuk menghemat pengeluaran.
"Semenjak naik, saya enggak pakai Pertamax lagi. Jadinya pindah ke Pertalite karena beda harga, terlalu besar pengeluaran kita (pakai Pertamax). Buat ngirit juga," kata Sampurno.
Baca juga: Staf HRD Bank Swasta Coba Rampok BJB Cabang Fatmawati, Polisi: Pelaku Terinspirasi Film
Sampurno pun merasa banyak pengendara yang mengambil keputusan yang sama dengan dirinya, sehingga antrean di SPBU langganannya menjadi lebih panjang dari biasanya.
Hampir seluruh pengendara motor di SPBU Enggano tampak mengantre di stasiun Pertalite.
"Sekarang pada lari ke Pertalite. Waktu Pertamax masih Rp 9.000, antreannya enggak sepanjang ini," kata dia. Sampurno berharap pemerintah kembali menurunkan harga Pertamax.
Pengendara motor lainnya, Lukman Hidayat (23), mengaku telah sepenuhnya beralih ke Pertalite sejak harga Pertamax naik.
"Saya biasa Pertalite atau Pertamax, tapi kini jadi beralih ke Pertalite full biar lebih irit," kata dia.
Baca juga: Ketua DPRD Tak Langgar Tatib soal Interpelasi Formula E, M Taufik: Kami Hormati Putusan BK
Lukman mengatakan bahwa pengguna Pertalite jadi lebih banyak pasca kenaikan harga Pertamax. Antrean pu lebih panjang dari biasanya.
"Jangan sampai Pertalite juga ikut naik," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.