TANGERANG, KOMPAS.com - Puluhan remaja diamankan di Markas Polisi Resor (Mapolres) Metro Tangerang Kota lantaran diduga hendak mengikuti unjuk rasa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta, Senin (11/4/2022).
Pantauan Kompas.com pada Senin siang di Mapolres Metro Tangerang Kota, para remaja itu dikumpulkan di satu titik, yakni di dekat ruang Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Tahti).
Diperkirakan ada 50 pelajar yang sebelumnya diamankan dan dibawa ke Mapolres Tangerang Kota.
Kini, para remaja itu sedang didata oleh petugas kepolisian.
Baca juga: Jalan Kaki 2,5 Jam dari Joglo Jakbar, Massa Pelajar STM Tiba di Gedung DPR untuk Ikut Demo
Kepada polisi, seorang remaja mengungkapkan alasannya mengikuti aksi unjuk rasa tersebut.
"Saya mau demo di Istana soal harga minyak, soalnya orangtua saya jualan bala-bala," kata remaja tersebut.
Mendengar alasan tersebut, polisi dan rekan-rekan remaja itu pun tertawa.
Remaja lainnya justru mengaku tidak mengetahui tujuannya menuju Jakarta. Dia mengaku hanya diajak rekannya.
"Enggak tahu, saya diajak teman saya ke Jakarta. Katanya diajak jalan-jalan," papar salah satu remaja yang diamankan.
Baca juga: Update Terkini Demo 11 April: Ribuan Mahasiswa Tiba di DPR, Jalan Gatot Subroto Ditutup
Pendataan masih berlanjut hingga saat ini. Berdasarkan catatan, di antara remaja itu ada yang masih berusia 13 tahun.
Polres Metro Tangerang Kota sebelumnya telah mengamankan 11 remaja. Di antara para remaja itu, ada yang berstatus sebagai pelajar, ada juga yang bukan pelajar.
Sementara itu, Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin berujar bahwa ke-11 remaja yang telah diamankan tak ada yang memahami tujuan atau tuntutan dari aliansi BEM SI.
"Dari 11 anak yang kami amankan, satu pun tidak ada yang bisa menjelaskan tujuan mereka ke Jakarta atau permasalahan aksi itu apa, mereka enggak ada yang tahu," kata Komarudin kepada awak media, Senin.
Baca juga: Mahasiswa Demo di Jakarta, Polisi Bakal Periksa Ambulans yang Mencurigakan
Komarudin menilai, para remaja itu sekadar ikut-ikutan lantaran tak ada yang memahami isi tuntutan BEM SI.
"Mereka cuma ingin ikut-ikutan, ini tentu sudah kami duga," ucap Komarudin.
Selanjutnya, polisi bakal memanggil para orangtua dari remaja-remaja itu.
Komarudin menyayangkan fakta bahwa rata-rata dari mereka masih berusia di bawah umur.
"Pastinya nanti (pemanggilan orangtua). Mengingat mereka masih rata-rata di bawah umur, ini yang kami sayangkan," kata Komarudin.
"Kami sangat imbau orangtua dan guru bersama sama kami untuk pantau di mana keberadaan anak-anaknya jangan sampai salah ikut-ikutan kegiatan," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.